Asosiasi Industri & Kerajinan Mebel Indonesia (ASMINDO) berencana untuk mengusung kayu rotan Indonesia sebagai bahan mebel Internasional pengganti plastik.
Indonesia, sebagai salah satu negara dengan kekayaan alam terbesar di dunia, tentunya memiliki banyak pilihan bahan alami unik yang bisa digunakan sebagai bahan mebel. Salah satunya adalah kayu rotan.
Ketua Umum ASMINDO, Dedy Rochimat menyampaikan bahwa mereka memiliki tekad untuk membawa produk kayu rotan Indonesia untuk masuk ke pasar mebel dunia sebagai pengganti bahan plastik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada bulan Maret, kita mendeklarasikan bambu dan rotan sebagai pengganti plastik. Ini salah satu tekad kita," ujar Dedy pada acara Furniture Industry Gathering by IFFINA, Rabu (22/5/2024) lalu.
Menurutnya, walaupun Indonesia masih kekurangan tempat produksi massa, produk mebel Indonesia ini masih memiliki banyak keunggulan. Salah satunya adalah melimpahnya jenis desain yang tersedia, beragamnya desain mebel merupakan hasil dari banyaknya budaya di Indonesia. Oleh karena itu, ia mengharapkan bahwa keunikan tersebut bisa dimanfaatkan dalam persaingan pasar dunia.
"Memang kita ini di Indonesia bukan mass production (memproduksi besar-besaran), kita belum ada pabrik pabrik yang belum mass product, tapi kita memiliki uniqueness dari produk-produk kita,yang dimana ada banyak kelebihannya," jelas Dedy.
"Kita memiliki 17 ribu lebih pulau, dengan segala etnik yang semuanya beda, sehingga desainnya juga luar biasa. Kita punya kelebihan ini, inilah yang kita harus pakai," tambahnya.
Dedy meyakini bahwa dengan digenjotnya produk mebel RI di pasar dunia, mendapatkan profit ekspor yang tinggi bukanlah hal yang sulit bila masyarakat Indonesia mau bersatu.
"Sebetulnya untuk mencapai 5-7 miliar (dolar) itu tidak sulit, cuma kita harus terus develop produk-produknya ini. Kita skilled workers juga banyak, memang pastinya kita masih ada kekurangan. Nah itulah tantangan kita!," pungkas Dedy.
"Tentunya mau bawah, menengah, atau atas itu harus kita upgrade managementnya. Ini kesempatan kita yang luar biasa. Tinggal nanti dengan universitas, dengan pemerintah, dengan bank kita bersatu. Itu pasti kita bisa berhasil, apa lagi ada KADIN," sambungnya.
Upaya Mendorong Rotan ke Pasar Mebel Dunia
Sebagai bentuk keseriusannya dalam memasukkan kayu rotan ke pasar dunia, Dedy juga menyebutkan bahwa ASMINDO akan membantu pemerintah untuk membuat pusat logistik. Salah satu yang sudah jadi adalah pusat logistik kayu. Selain itu, ASMINDO juga sedang melakukan proses membangun pusat logistik untuk rotan di kota Cirebon.
"ASPINDO akan membantu pemerintah membuat pusat logistik. Yang sudah jadi adalah kayu, dan yang akan jadi dan sedang kita lakukan adalah rotan, nanti akan ada di Cirebon," sebutnya.
Pada kesempatan yang sama, Sekjen ASMINDO, Prof. Agustinus Purna Irawan mengatakan bahwa dalam upayanya ini, mereka tidak akan terus membantu mengembangkan SDM pada produsen tingkat bawah dengan bantuan lembaga pendidikan, sehingga produk yang dihasilkan akan cocok dengan minat pasar dunia.
"Jangan melupakan pengembangan SDM di bawah, karena mereka yang akan memproduksi dan menghasilkan produk dengan kualitas yang baik untuk konsep kita. Itu juga harus mendapatkan dukungan juga dari lembaga pendidikan yang memang mengelola sumber daya dan pelatihan pada level desain," ujar Agustinus.
"Juga, kalau kita kaitkan dengan bahan seperti rotan dan bambu, riset terkait ini juga perlu dilakukan, supaya nanti produk sesuai dengan kebutuhan pasar, sekaligus UMKM yang memproduksi bisa melakukan produksinya. Karena kalau sudah dikembangkan dalam teknologi tertentu bisa saja itu perlu melakukan latihan mendalam," sambungnya.
(dna/dna)