Berdasarkan pernyataan Ketua RT 31 RW 07, Hidayat Alwis, terdapat sekitar 300 Kartu Keluarga aktif yang memilih untuk menetap di sana. Selain itu, secara keseluruhan terdapat lima RT di perumahan tersebut.
"Kalau KK itu sekitar 300," ucap Hidayat pada tim detikProperti di Perum Karawang Baru, Rabu (22/5/2024).
Sebagian besar warga yang tinggal di tempat yang kerap dijuluki 'Kota Mati Tommy Soeharto' ini bekerja di pabrik dan bertani
"Nah, selain mereka itu karyawan, ya jadi petani juga. Ngolah lahan yang kosong ini," jelas Hidayat.
Menurut Hidayat, diketahui lahan kosong di perumahan tersebut luasnya lebih dari 1.000 hektar dan merupakan HGU. Sedangkan untuk luas bangunan rumahnya, hanya seluas 50 hektar.
Para warga yang bertani hanya perlu membuat surat yang dikeluarkan oleh desa, yang menyatakan bahwa lahan tersebut miliknya. Tapi, kalau sewaktu-waktu diambil alih oleh pemilik asli lahan, maka mereka harus siap untuk melepas lahan tersebut tanpa mendapat ganti rugi.
Selain menjadi Ketua RT, biasanya Hidayat berdagang sayur yang didapat dari hasil kebunnya sendiri. Namun setelah pandemi COVID-19, penjualannya menurun secara signifikan yang membuatnya berhenti sementara.
Di sana, terdapat Karang Taruna aktif yang dijalankan para remaja. Sedangkan, untuk para ibu rumah tangga biasanya ada acara arisan.
![]() |
"Kalau ibu-ibunya gitu arisan pasti ada. Ibu-ibu PKK ada," kata Hidayat.
Kerja bakti dan posyandu rutin dilaksanakan di perumahan tersebut. Setiap hari pula ada warga yang sukarela menjaga pos portal gapura. Kegiatan ini lah yang membuat para warga rukun satu sama lain.
Kesaksian lain diberikan oleh seorang wiraswasta sekaligus penghuni rumah kosong, Yayan. Ia mengatakan bahwa aktivitas warga biasanya bertani, alasan mereka menghuni rumah atau ruko kosong tersebut adalah agar lebih dekat dengan lahan taniannya.
"Mayoritas tinggal di sini biar lebih deket," tutur Yayan.
(zlf/zlf)