.webp)
Tren budaya pop asal Korea Selatan cukup digandrungi di Indonesia, terutama pada industri hiburan berupa serial drama atau drakor (drama korea). Tak heran kalau masyarakat terinspirasi untuk memiliki desain rumah seperti yang ditampilkan dalam serial drama tersebut.
Menurut Arsitek Denny Setiawan, rumah merupakan personifikasi dan cerminan kehidupan penghuni rumah. Maka, mereka bisa bebas berkreasi dengan desain rumah sesuai dengan gaya hidup mereka.
"Ketika mereka asupan materinya setiap hari adalah drama Korea atau pop culture, jadi bisa masuk akal ketika mereka memilih rumah seperti apa yang ada di Korea (Selatan)," ujar Denny ketika berbincang dengan detikcom, Senin (20/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Arsitek Denny Setiawan Foto: Danica Adhitiawarman |
Namun, ia menyebut gaya rumah di Korea Selatan sebenarnya cerminan dari budaya global. Denny menjelaskan budaya global saat ini cenderung membutuhkan rumah yang lebih minimalis serta menerapkan teknologi smart home.
"Kebanyakan mereka yang ingin memiliki rumah ala-ala ngikutin Korean drama (atau) ala-ala di Jepang. Jadi segalanya menjadi lebih simpel, ornamen menjadi lebih minimalis. Kemudian, semuanya menjadi dirasa lebih polos-polos saja tapi canggih," katanya.
Lalu, Denny menyebutkan fenomena rumah minimalis atau disebut juga zen minimalism cocok untuk penghuni yang cenderung menggunakan rumah hanya sebagai tempat istirahat. Menurutnya, budaya generasi ini biasanya pulang ke rumah untuk men-charge energi lalu pergi lagi ke kantor di pagi hari.
Ia menyebut gaya hidup Gen Z atau generasi bawah kurang lebih memiliki kecenderungan yang sama. Mereka lebih banyak ada di luar rumah seperti kafe, sehingga tidak membutuhkan rumah yang terlalu banyak ornamen.
"Mereka nggak butuh rumah yang terlalu banyak pernak-pernik. Jadi (desain) semakin simpel, semakin rumah itu tidak merepotkan (dan) semakin menyenangkan," tuturnya.
Akan tetapi, ia menyarankan bagi yang ingin mengikuti tren hunian seperti drakor untuk mempertimbangkan dan menyesuaikan dengan kebutuhan. Jangan sampai sebuah rumah malah merepotkan atau bertentangan dengan gaya hidup penghuni rumah.
Ia memisalkan keluarga yang introvert membuat rumah dengan banyak elemen kaca. Namun, penghuni rumah justru merasa tidak nyaman karena bisa terlihat orang dari luar rumah.
"Harusnya kenali bagaimana atau seperti apa keluarga kalian dan jujur pada diri sendiri lalu bicara pada arsiteknya. Bicaralah bagaimana kehidupan Anda sehari-hari. Jadi dari situlah kita bisa mendesain," pungkas Denny.
(dhw/dhw)
