Presiden Iran, Ebrahim Raisi mengalami kecelakaan helikopter pada hari Minggu (19/5/2024) kemarin. Kecelakaan itu terjadi saat helikopter yang yang membawa presiden dan beberapa pejabat Iran lainnya jatuh di kawasan pegunungan, Provinsi Azerbaijan Timur.
Kemudian, pada hari ini, Senin (20/5/2024) televisi pemerintah Iran dan melaporkan bahwa puing-puing helikopter telah ditemukan. Presiden Iran, Ebrahim Raisi dilaporkan tewas dalam kecelakaan tersebut.
"Setelah helikopter ditemukan, tidak ada ada tanda-tanda penumpang helikopter tersebut masih hidup," lapor TV pemerintah Iran, melansir dari detikNews, Senin (20/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semasa hidupnya saat menjabat sebagai Presiden Iran, Ebrahim Raisi memiliki mimpi dan komitmen untuk membangun satu juta unit perumahan baru untuk warga Iran. Hal ini ia ungkapkan dalam pertemuan kabinet pertamanya pada 26 Agustus 2021 lalu. Hal ini dikarenakan, Iran juga mengalami krisis perumahan yang cukup kompleks.
Pada awal 2020, surat kabar Donya-e Eghtesad menghitung bahwa berdasarkan tingkat tabungan biasa saat ini, rata-rata orang Iran harus menabung selama 109 tahun untuk membeli rumah di daerah Teheran, Iran. Waktu ini tentu sangat lama, sehingga kebanyakan orang Iran lebih memilih untuk menyewa rumah.
Gagasan memberikan tanah gratis untuk membangun rumah bagi warga telah diusulkan oleh beberapa pemerintahan dan Presiden Iran, Raisi juga mendukung hal ini. Namun, lahan yang bisa digunakan terbatas pada area pinggiran kota dan desa-desa di Iran.
Dalam programnya sendiri, Rostam Ghasemi, Menteri Pembangunan Perkotaan di pemerintahan Raisi yang baru, secara jelas menyatakan bahwa ia ingin mengalihkan kepemilikan tanah di dalam kota dari Kementerian Pertanian ke departemennya sendiri. Selain itu, ia juga berencana untuk memperluas batas kota agar bisa mendapatkan lebih banyak tanah secara "gratis" untuk rumah.
Meski program pembangunan satu juta rumah ini belum terlaksana, Sekretaris Pembangunan Perumahan Iran telah menaksir biaya untuk membangun perumahan ini. Biayanya sekitar 5 juta tomans (US$ 1.207) atau setara dengan Rp 19,2 juta (kurs 15,976.4) per satu meter persegi tanah.
"Perkiraan kami adalah bahwa satu meter persegi tanah untuk perumahan akan menelan biaya lima juta tomans US$ 1.207 atau setara dengan Rp 19 juta (kurs ," kata sekretaris Pembangunan Perumahan Iran, melansir dari kantor berita Mehr, Senin (20/5/2024).
Menurut Iran Wire, jika dengan asumsi unit perumahan rata-rata adalah 75 meter persegi, maka pembangunan satu juta unit rumah ini akan menelan biaya sekitar 375 triliun toman (US$ 91 miliar) atau setara dengan Rp 1,45 kuadriliun.
(dna/dna)