Gegara Uang Rp 50 Juta, Anak di Malang Tega Robohkan Rumah Ibu Pakai Buldozer

Gegara Uang Rp 50 Juta, Anak di Malang Tega Robohkan Rumah Ibu Pakai Buldozer

Muhammad Aminudin - detikProperti
Senin, 20 Mei 2024 06:27 WIB
anak robohkan rumah ibu d Malang
ANak robohkan rumah ibu di Malang/Foto: Muhammad Aminudin
Jakarta -

Baru-baru ini di Malang, Jawa Timur ada seorang anak yang tega merobohkan rumah ibu kandungnya. Kejadian ini awalnya viral di media sosial setelah seorang warga mengunggah video rekaman saat sang anak merobohkan rumah ibunya menggunakan bulldozer.

Kejadian itu terjadi pada Jumat (17/5/1024) sore sekitar pukul 16.30 WIB. Seperti terlihat dalam rekaman video yang viral, sebuah bulldozer datang dan menghancurkan rumah Sugiati (43), mulai dari bagian depan rumah hingga rumahnya nyaris rata dengan tanah. Rumah ini terletak di Dusun Gadungan, Desa Karanganyar, Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Seperti dilansir dari detikJatim, menurut kesaksian warga setempat, aksi perobohan rumah itu berlangsung hingga pukul 19.00 WIB. Para operator bulldozer datang dan merobohkan rumah tersebut, kemudian setelah selesai mereka langsung pergi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sugiati (43) selaku ibu dan pemilik rumah tersebut mengaku bahwa anaknya adalah dalang dari kejadian ini. Ia mengatakan bahwa anaknya memang sengaja mengirim bulldozer untuk merobohkan rumahnya.

"Iya itu anak saya yang melakukan, saya ikhlas. Terserah apa maunya," ucap Sugiati, seperti dilansir dari detikJatim, Minggu (19/5/2024).

ADVERTISEMENT

Menurut Sugiati, anak sulungnya, Khoirul Ramadani (23) melakukan hal tersebut lantaran kecewa dengan pembagian harta gono-gini dari ibunya. Sugiati mengatakan bahwa ia sudah menawarkan uang Rp. 50 juta dari hasil penjualan rumah dan meminta Khoirul untuk membagi uang tersebut dengan adik perempuannya.

Namun, Khoirul ternyata tidak terima dan kecewa. Akhirnya, dia memilih untuk merobohkan rumah ibunya sendiri.

"Saya tawarkan rumah dijual dan uang hasil penjualan saya berikan Rp 50 juta. Tapi dibagi dua dengan adiknya. Tapi anak saya (Khoirul) tidak mau," ujar Sugiati.

Kini, rumah Sugiati sudah rata dengan tanah. Sugiati terpaksa harus mengungsi ke rumah saudaranya yang terletak tak jauh dari rumahnya yang telah roboh itu. Meski begitu, Sugiati mengaku ikhlas dengan semua yang terjadi. Ia memilih pasrah dengan apa yang sudah diperbuat oleh putranya itu.

"Saya ikhlas, karena itu mungkin sudah menjadi haknya. Saya hanya ingin uang Rp 50 juta itu bisa dibagi dua dengan adiknya. Tapi Khoirul tidak mau, dan memilih membongkar rumah ini. Ya sudah, saya terima," kata Sugiati menahan tangis.




(zlf/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads