Menteri Keuangan Sri Mulyani membawa kabar positif terkait perekonomian Indonesia yang tumbuh mencapai 5,11 persen (yoy) untuk periode kuartal pertama 2024. Laju pertumbuhan ini lebih pesat dibandingkan negara-negara di kawasan termasuk Amerika, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, hingga Arab Saudi.
Situasi ini berdampak langsung pada sektor properti tanah air salah satunya kalangan pengembang yang terus mendorong kinerja bisnisnya denan menghadirkan produk baru sesuai permintaan pasar. Paramount Land misalnya, meraih respon yang baik untuk produk komersial The Hudson @Manhattan District yang diluncurkan awal tahun ini.
Menurut Presiden Direktur Paramount Land M. Nawawi, sejak diperkenalkan pada tahun 2021 lalu Manhattan District menjadi salah satu fokus utama Paramount Land terkait pengembangan produk properti komersial dengan luas area 22 hektar di kawasan Gading Serpong. Pengembangannya meliputi Madison Grande, Hudson Studio Loft, Hampton Avenue, Open Concept Lifestyle Mall, hingga The Hudson tahap 1.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Respon yang baik itu ditunjukkan dengan progres penjualan produk Manhattan District yang sangat baik. Hingga bulan April 2024 yang terserap mencapai 95 persen dan ini menunjukan kebutuhan pasar yang sangat tinggi dan menjadi landasan kami untuk meluncurkan The Hudson tahap 2 pada awal Mei 2024," ujarnya kepada detik.com.
Berdasarkan riset yang dilakukan, kesuksesan penjualan produk komersial di Gading Serpong tidak terlepas dari beberapa faktor. Diantaranya aksesibilitas atau keterjangkauan lokasi dari seluruh area Jabodetabek yang juga membuat kemudahan untuk pengembangan bisnis. Kawasannya juga dirancang untuk memudahkan ekspansi dan pengembangan bisnis khususnya untuk terciptanya long-term sustainable business melalui diferensiasi dan inovasi produk.
Setiap produk yang dihadirkan merupakan hasil riset yang kuat untuk menjamin keberlangsungan maupun value yang akan terus meningkat. Termasuk pengelompokan bisnis berdasarkan jenis usaha sehingga bisa terbangun multiplier effect untuk menarik konsumen dan memperluas ekposur bisnis. Situasi ini telah terjadi di pusat kuliner Pisa Grande, Sorrento, Aniva, dan sekitarnya.
"Riset yang kami lakukan mencatat setidaknya ada lebih dari 100 bisnis baru yang dibuka setiap bulannya di Gading Serpong dan pada bulan Maret 2024 ada 109 bisnis yang melakukan soft dan grand opening di area komersial yan kami kembangkan. Itu yang membuat Gading Serpong terkenal sebagai pusat kuliner, bisnis, perkantoran, dan hiburan yang saling terintegrasi," imbuh Nawawi.
Direktur Paramount Land Norman Daulay menambahkan, Kota Gading Serpong telah menjadi kota mandiri berskala regional dan destinasi pouler di Tangerang Raya dan Jabodetabek dengan populasi mencapai lebih dari 120 ribu jiwa (belum termasuk komuter). Kota ini juga terus tumbuh dengan lebih 40 klaster terhuni, fasilitas kota yang lengkap, transportasi umum, hingga jalan bulevar yang dilewati lebih dari 15 ribu kendaraan setiap jam.
"Menyikapi perkembangan kota yang pesat ini kami bukan hanya meluncurkan produk properti yang dibutuhkan api juga melakukan beragam perkembangan seperti memperluas dan memperbaiki infrastruktur, menambah konektivitas dengan akses-akses jalan baru, hingga memperluas captive market untuk menumbuhkan ekosistem bisnis yang sehat dan sustainable," katanya.
Kembali ke produk The Hudson, kawasannya dikembangkan menjadi konsep looping untuk area shoping arcade yang beragam jenis bisnis dan usaha. Multi exposure dan multi direction yang memiliki akses masuk 360 derajat yang dikelilingi tujuh klaster residensial terhuni serta area komersial yang sudah ramai.
The Hudson dikembangkan sebagai area komersial street level berkonsep Shopping Arcade yang mengintegrasikan ruang indoor dan outdoor yang akan menghadirkan pengalaman baru bagi pengunjung dan memberikan kenyamanan berbelanja tanpa terganggu cuaca. Unit yang dipasarkan ditawarkan terbatas 51 unit dengan harga mulai Rp 2 miliaran.
(dna/dna)