Sektor Apartemen Masih Lesu, Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Sektor Apartemen Masih Lesu, Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Danica Adhitiawarman - detikProperti
Selasa, 14 Mei 2024 10:23 WIB
Sejumlah tower apartemen di kawasan Jakarta Barat tampak berdiri tegak, Jakarta, Jumat (3/9/2021). Tarif apartemen sewa sepanjang kuartal II tahun ini relatif stabil di tengah tekanan pasar akibat banyaknya ekspatriat yang pulang ke negaranya lantaran kondisi bisnis secara umum tertekan pembatasan yang diberlakukan untuk mengatasi pandemi Covid-19.
Ilustrasi Apartemen Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Pasokan apartemen yang diluncurkan di Jakarta selama sepuluh tahun terakhir menunjukkan tren yang menurun. Hal itu bisa saja terjadi karena banyak masyarakat Indonesia yang lebih memilih rumah tapak dibandingkan apartemen.

Head of Research Jones Lang LaSalle (JLL) Indonesia, Yunus Karim mengatakan, ketertarikan masyarakat terhadap apartemen masih kurang dibandingkan rumah tapak. Menurut Yunus, kultur Indonesia masih berpegang pada keinginan memiliki tanah.

"Kita itu hidup di tanah, di jejak tanah, bahkan kita bisa lihat pengembang-pengembang juga menstrategikan akhirnya rumahnya tanahnya kecil, bangunannya kecil tapi yang penting landed house, not an apartment," jelasnya dalam media briefing, Senin (14/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih dari itu, konsep apartemen sebenarnya masih cukup baru sejak tahun 2000-an. Bahkan, masih didominasi oleh masyarakat kelas menengah ke atas, sehingga untuk yang menengah ke bawah masih perlu adaptasi.

"Konsep service charge yang mungkin belum ada di perumahan tapak atau mungkin kalau pun ada nggak sebesar itu. Bahwa, 'sekarang apartemen sudah punya saya, saya masih harus bayar lagi per bulannya. Mending saya ngontrak deh kalau gitu'. Jadi ada hal-hal yang mungkin butuh waktu untuk diadaptasi," pungkas Yunus.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, Yunus mengungkapkan tingkat permintaan apartemen cukup lesu dibandingkan awal periode tersebut. Ia menuturkan, masih ada apartemen yang belum diluncurkan, sehingga pasokan apartemen beberapa tahun ke belakang terbatas.

"Itu adalah respon dari tingkat permintaan yang juga cukup soft, cukup relatif terbatas dibandingkan dengan tahun-tahun ketika 2013-2014. Yang memang para pembeli dari apartemen ini didominasi oleh individual investors," ujar Yunus.

Para investor membeli dengan tujuan berinvestasi dan bukan digunakan sendiri, sehingga mereka lebih berhati-hati dan menerapkan wait-and-see pada masa perubahan ekonomi dan ketidakpastian. Apalagi saat ada potensi perubahan dalam investasi yang dapat mempengaruhi tingkat penjualan.

Yunus menyebutkan semua apartemen yang sedang diluncurkan sedang dijual dalam kondisi belum selesai dibangun. Kurang lebih saat ini ada sekitar 26.000 unit dengan 59% sudah terjual, maka kurang lebih masih ada 41% lagi yang belum terserap pasar.

Selain itu, ia mengungkap pada triwulan pertama belum ada apartemen baru yang diluncurkan. Dengan begitu, belum ada perubahan dalam kompetisi, sementara secara umum harga, pihaknya melihat mungkin relatif lebih flat tanpa ada perubahan berarti.

"Di 2023 hanya ada perubahan (harga) sekitar 1,1%. Kemudian di triwulan pertama ini sekitar 0,4%. Tapi memang kalau kita lihat untuk project by project basis, tetap ada proyek-proyek yang bisa mendapatkan respon positif dari pasar," katanya.

Ia mengatakan para pengembang harus bisa menawarkan produk-produk yang unik. Selain lokasi yang bagus, apartemen dibangun oleh pengembang yang reputable, memiliki aksesibilitas yang baik. Lalu, dapat ditunjang juga dengan ketentuan pembayaran yang menarik untuk memberikan keterjangkauan.




(dhw/abr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads