Rumah-rumah Kosong, Desa di Depok Jadi 'Kota Mati' Usai Direndam 'Banjir Abadi'

Rumah-rumah Kosong, Desa di Depok Jadi 'Kota Mati' Usai Direndam 'Banjir Abadi'

Rachma Syifa Faiza Rachel - detikProperti
Senin, 13 Mei 2024 06:31 WIB
Banjir di Cipayung bersebelahan dengan TPA
Foto: Banjir di Cipayung bersebelahan dengan TPA (Rachma Syifa Faiza Rachel/detikcom)
Jakarta -

Kawasan di sekitar kelurahan Pasir Putih Sawangan dan Bulak Barat Cipayung terlihat sepi bagaikan kota mati akibat akses jalan penghubungnya terputus. Jalan penghubung ini terputus akibat sudah 5 bulan terendam banjir. Warung-warung di sana sepi dan beberapa desa juga terendam banjir.

"Jembatan ini kan jalur alternatif menuju tiga kecamatan. Karena banjir, jalan jadi nggak ada, warung-warung sepi karena tidak ada yang lewat. Ya bagaikan kota mati," ujar Ketua RT 03 RW 04 Kelurahan Pasir Putih, Depok, Jawa Barat, Tabroni dikutip dari detikNews, Minggu (12/5/2024).

Rumah-rumah warga di RT 03 RW 04 Kelurahan Pasir Putih, Kota Depok juga sudah 5 bulan terendam banjir. Matinya akses di sana membuat kawasan tersebut bak kota mati, padahal Tabroni mengatakan bahwa desa ini dulunya ramai. Total penduduknya mencapai 400 keluarga, namun semenjak banjir kawasan itu sepi dan seperti danau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan saat hujan turun ketinggian air bisa mencapai 3 meter dari permukiman warga. Namun, jika dalam kondisi 'normal', ketinggian air sekitar 1 meter.

"Kalau malamnya turun hujan, di sini sudah kayak laut. Ketinggian air mencapai 3 meter sampai atap rumah itu tidak kelihatan," kata Tabroni.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, banjir ini disebabkan oleh penyempitan bantaran Kali Pasanggrahan yang tertimbun longsoran sampah dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung. Aliran air lalu menjadi tersumbat, dan akhirnya meluap ke jalan dan rumah warga.

Salah seorang warga, Linda (30), juga menjelaskan, terputusnya jalur penghubung Pasir Putih dan Bulak Barat mengakibatkan kawasan itu sepi. Menurutnya, RT 03 RW 04 Kelurahan Pasir Putih sudah seperti kampung mati.

"Siang biasanya ramai, tapi sekarang sepi karena tidak ada yang lewat lagi. Warung-warung penjualannya sepi," kata Linda.

Ia juga merasa banjir ini merugikan bagi warga dan pemilik warung karena penurunan omset yang cukup drastis. Penurunan pendapatan ini hampir merata di seluruh warung yang berada di kawasan terdampak banjir. Maka dari itu, Linda juga berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Depok cepat mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini.




(dna/dna)

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads