.webp)
Di Kabupaten Subang, Jawa Barat akan ada kawasan pintar dengan fasilitas lengkap. Di kawasan tersebut akan ada area untuk pabrik, komersial hingga perumahan.
Adalah Subang Smartpolitan. Kawasan itu akan dikembangkan menjadi kota pintar. Adapun, lahannya akan disediakan oleh PT Suryacipta Swadaya.
Kawasan seluas 2.717 hektare ini akan dikembangkan menjadi beberapa area, yaitu area industri seluar 1.069 hektare, area komersial 98 hektare, area residensial 163 hektare, ruang terbuka hijau seluas 282 hektare, infrastruktur dan utilitas 307 hektare, fasilitas publik 32 hektare, dan untuk pembangunan ke depan dengan lahan 766 hektare.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fase pertama Subang Smartpolitan sudah mulai dikembangkan sejak kuartal-IV 2020 dengan area seluas 400 hektare. Ditargetkan akhir tahun ini progres penjualan lahan pada fase pertama sudah mencapai 80%.
Tak hanya lahan saja, PT Suryacipta Swadaya juga akan menyiapkan infrastrukturnya, seperti jalan raya, akses air bersih, hingga pengelolaan limbah.
"Simply to say, kita akan ready operasional pada akhir tahun 2024, Q4 tahun ini. Jadi water treatment-nya sudah ready, jalannya sudah ready, waste water treatment-nya sudah ready, suplai listriknya sudah ready, akhir tahun 2024," kata Head of Sales & Tenant Relations PT Suryacipta Swadaya, Binawati Dewi di Hotel Gran Melia, Jakarta Selatan, Rabu (8/5/2024).
Di fase pertama ini, salah satu yang sedang dikembangkan adalah area industri. Tak hanya itu, pada fase pertama pembangunan Subang Metropolitan juga disediakan lahan 60 hektare untuk area komersial, seperti hotel, apartemen, perkantoran, universitas, hingga rumah sakit.
Dewi menjelaskan, di Subang Smartpolitan nantinya akan berbasis teknologi dengan menggunakan IoT atau Internet of Things. Dengan demikian, bisa mempercepat pekerjaan yang ada alias lebih efisien.
"Kalau di sini, kita akan tahu sejak dini ketika ada kebocoran pipa air, misalnya. Command center kami akan segera mengetahui exactly di mana kebocorannya karena di situ akan terjadi drop tekanan air sehingga tim maintenance bisa datang segera memperbaiki exactly di tempat yang bocor," paparnya.
Dengan demikian, gangguan suplai air ke perusahaan akan minimal dan operasional kawasan industri akan lebih efisien. Efeknya, biaya produksi akan lebih murah karena minim gangguan.
Pihaknya juga akan menyediakan transportasi umum berupa shuttle bus untuk memudahkan penghuni di sana bepergian.
Sementara itu, Vice President Sales & Marketing PT Suryacipta Swadaya, Abednego Purnomo menjelaskan alasan pihaknya memilih Subang untuk mengembangkan proyeknya. Salah satunya karena masih tersedia lahan dan upah pekerja yang masih terjangkau jika dibandingkan dengan Bekasi atau Karawang.
"Kenapa pilih Subang? Pertama, karena kita sudah tahu Patimban Seaport (pelabuhan Patimban) akan dibangun," tuturnya.
Wilayahnya yang dekat dengan pelabuhan dinilai sangat strategis. Apalagi, nantinya akan ada banyak industri di Subang sehingga bisa menghemat ongkos logistik. Selain itu, akses jalannya yang dekat dengan jalan tol Cipali juga bisa dibilang cukup strategis.
"Ketiga, kondisi tanahnya di situ lebih stabil. Kalau mau bangunan, pabrik gitu ya, bangunnya nggak kayak rumah pakai cakar ayam. Tapi kondisi tanahnya itu sendiri juga sangat stabil dan mendukung untuk bangunan-bangunan besar," ungkapnya.
Menurutnya, dengan adanya proyek tersebut juga dapat mengembangkan kawasan yang ada di sekitarnya juga. Adapun, kawasan ini akan terhubung langsung dengan akses Jalan Tol Akses Patimban dan Jalan Tol Cipali.
(abr/zul)
