Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh Cushman & Wakefield berjudul Marketbeat Greater Jakarta Insudtrial Q1 2024, harga tanah di lahan industri kawasan Jabodetabek masih stabil. Harga rata-ratanya sekitar Rp 2.749.000 per meter persegi (m2) pada kuartal I-2024 yang meningkat secara kuartalan sebesar 2,35% dan secara tahunan meningkat 4,6%.
Rinciannya, rata-rata harga tanah di lahan industri wilayah Jakarta Rp 5.750.000/m2, lalu di kawasan Bekasi Rp 2.780.000, di kawasan Karawang & Purwakarta Rp 2.250.000, di Tangerang Rp 2.760.000, di Serang Rp 2.100.000, di Bogor Rp 2.200.000, dan di Subang Rp 1.900.000.
Dalam laporan itu disebutkan tren meningkatnya harga tanah akan terus berlanjut karena keterbatasan ketersediaan tanah di area-area favorit.
Di sisi lain, ekspansi yang dilakukan di Jababeka 9 menambah 60 hektare lahan ke suplai lahan industri di Jabodetabek pada kuartal I-2024. Dengan demikian, total lahan industri secara kumulatif sebesar 16.628 hektare.
Pada kuartal I-2024, terdapat transaksi penjualan tanah sekitar 64,41 hektare. Sektor otomotif dan data center yang paling banyak membeli lahan industri yaitu sebesar 47%, diikuti sektor lainnya seperti tekstil, logistik, kimia, packaging, dan lainnya.
Sementara itu, untuk sektor pergudangan di Jabodetabek, terdapat tambahan ruang sebesar 95.000 m2 sehingga total suplai gudang untuk disewakan sekitar 2,76 juta m2. Sektor logistik menjadi sektor yang paling banyak permintaan ruang pergudangan.
Per maret 2024, tingkat keterisian ruang gudang di Jabodetabek meningkat 0,3% dibanding kuartal sebelumnya, menjadi 86,3%. Sektor yang paling banyak menyewa gudang adalah sektor logistik, otomotif, dan fast-moving consumer goods atau FMCG.
Untuk harga sewa gudang di area Jabodetabek masih stabil dengan sedikit kenaikan karena pasar yang semakin kompetitif yaitu sekitar Rp 78.000 per meter persegi per bulan.
(abr/zlf)