Investasi properti di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi kawasan yang semakin menarik bagi pengembang. Hal ini sejak ditetapkannya Labuan Bajo menjadi salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Indonesia.
Pembangunan sarana pendukung pariwisata seperti hotel dan resort di Labuan Bajo juga terus bergeliat. Adapun sisi utara kota Labuan Bajo menjadi kawasan yang banyak diminati oleh investor, yang mana menjadi lokasi bagi sejumlah hotel berstandar internasional tengah dibangun.
Selain dekat dengan Bandara Komodo, kawasan ini memang memiliki keindahan panorama laut. Kawasan arah Golo Mori juga diminati oleh sejumlah investor karena lokasi tersebut akan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain tingginya investasi di sektor akomodasi perhotelan, perkembangan Labuan Bajo dipengaruhi berbagai penyelenggaraan kegiatan berskala nasional dan internasional. Terlebih lagi, penyediaan infrastruktur sebagai pendukung kegiatan investasi di Labuan Bajo juga.
"Hal itulah yang menurut kami menjadi magnet investor mulai melirik Labuan Bajo. Demikian juga dengan Kawasan Golo Mori yang akan menjadi KEK," ujar Ketua Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (DPD REI) DKI Jakarta, Arvin F. Iskandar dalam keterangan tertulis, Jumat (3/5/2024).
Pesan itu diungkapkannya dalam kunjungan REI DKI Jakarta ke Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) di Golo Mori. Arvin pun menyampaikan kunjungan tersebut untuk mengetahui dari dekat semenarik apa kawasan ini ke depannya. REI DKI Jakarta tengah mempertimbangkan kemungkinan untuk ikut membangun hotel dan resort di Labuan Bajo
"REI DKI Jakarta dalam ajang perayaan HUT REI ke-52 tidak hanya berwisata, tetapi mengajak anggotanya untuk melihat langsung perkembangan Labuan Bajo, khususnya perkembangan kawasan Golo Mori yang akan menjadi KEK," tuturnya.
Selain itu, Arvin menyebut REI DKI Jakarta juga melirik potensi pengembangan hunian sebagai pendukung potensi wisata. Menurutnya, jumlah tenaga kerja yang semakin besar ke depan sebagai sumberdaya pendukung wisata di Labuan Bajo dan sekitarnya, tentu membutuhkan kawasan perumahan yang representatif.
"Beberapa perusahaan anggota REI juga sudah berperan menjadi investor untuk membangun hotel dan resort di Labuan Bajo, seperti Triniti Land melalui PT Perintis Triniti Properti Tbk yang akan melakukan pengembangan kawasan pariwisata kelas dunia di Tana Mori, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur," katanya.
Dalam kunjungan itu, REI DKI Jakarta mengajak beberapa pengembang ternama. Di antaranya dari Group Kompas Gramedia, Intiland Development, Agung Podomoro, Ciputra, Gapura Prima, Pembangunan Jaya, dan lain-lain.
Dengan ini, Arvin berharap beberapa anggota REI DKI Jakarta setelah kunjungan ini bisa menindaklanjutinya dan mengambil keputusan bisnis.
(dhw/zlf)