Industri sektor properti tampaknya mulai bangkit setelah ikut merasakan dampak pandemi virus Corona yang melanda RI pada 2021 hingga awal 2023 silam.
Itu salah satunya bisa dilihat dari kinerja PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk ("Ingria"), salah satu pengembang properti perumahan subsidi dan komersial yang berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang kuartal pertama (Q1) tahun 2024.
Laporan keuangan perusahaan menyebutkan, Ingria membukukan pendapatan hingga Rp 13,8 miliar atau meningkat 65,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 8,3 miliar year on year (yoy).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan juga berhasil menjaga dengan baik beban pokok pendapatan, beban penjualan, dan beban umum lainnya sehingga pertumbuhan laba bersih meningkat hingga sebesar 341,3 persen dari Rp205,6 juta menjadi Rp907,3 juta (yoy).
Kenaikan juga tercatat pada sisi liabilitas dan ekuitas. Selama tiga bulan kuartal pertama tahun 2024 ini jumlah liabilitas dan ekuitas meningkat dari Rp475,9 miliar pada 31 Desember 2023 menjadi Rp477,3 miliar pada 31 Maret 2024.
Kinerja keuangan yang positif ini menurut Corporate Secretary Ingria Eka Maolana, karena perusahaan berhasil menjalankan dua kebijakan yang fundamental. "Pertama, Ingria menjalankan prinsip good governance yakni prinsip pengambilan keputusan dan pelaksanaan kebijakan perseroan yang dapat dipertanggungjawabkan. Kedua, Ingria selalu mengedepankan pengembangan rumah yang berkualitas serta terjangkau," terangnya.
Sebagai perusahaan publik, Ingria selalu memegang prinsip-prinsip keterbukaan dan mengikuti regulasi di bidang kebijakan pengadaan rumah subsidi yang telah ditetapkan pemerintah. Sementara dari sisi produk, Ingria selalu menekankan pembangunan perumahan yang berkualitas sekaligus terjangkau.
"Perumahan yang dikembangkan Ingria harus berdasarkan dua prinsip itu, berkualitas dan terjangkau. Ini merupakan solusi dari Ingria yang ditawarkan kepada masyarakat di tengah banyaknya pilihan antara kualitas dan harga," tambahnya.
Karenanya, lanjut Eka, pengembangan properti yang teliti, desain yang inovatif, dan fokus pada kebutuhan masyarakat menjadi ciri khas dari setiap proyek Ingria. Saat ini Ingria telah mengembangkan proyek perumahan yang tersebar di Tangerang, Bekasi, Sumedang, Karawang, Bandung, hingga Samarinda.
Proyek perumahan tersebut adalah Bukit Esma Cicalengka, Gria Panorama Cimanggung, dan The Valley Esma yang berlokasi di Bandung dan sekitarnya. Di Sumedang, Ingria juga mengembangkan proyek perumahan bertajuk Gria Panorama Sumedang. Selanjutnya di Bekasi, Ingria menggarap proyek perumahan Griya Indah Cibarusah, lalu Perumahan Puri Artha Kencana serta Perumahan Puri Epicentrum di Karawang.
Di Samarinda, Ingria mengembangkan proyek perumahan Gria Mahakam City sementara untuk apartemen Ingria membangun dan mengembangkan Apartemen Epicentrum Sepatan yang berlokasi di Kota Tangerang Selatan.
"Perusahaan juga akan terus berupaya untuk melakukan langkah-langkah ekspansif dengan mengakuisisi lahan baru di Samarinda seluas 89 ha dan Panatai Hurip, Bekasi, yaitu Gria Grand City yang merupakan mega proyek bagi perusahaan. Kami juga menyiapkan landbank seluas 897.622 m2 untuk digarap pada tahun ini," pungkasnya.
Dengan capaian yang berhasil diraih pada periode kuartal pertama, perusahaan menargetkan pendapatan sebesar Rp240 miliar sepanjang tahun 2024. Nilai ini ekuivalen dengan sekitar penjualan sebanyak 1.300 unit rumah di Samarinda dan Jawa Barat.
Hingga saat ini pengembangan peruamahan untuk segmen MBR masih terus berjalan salah satunya di Samarinda, Kalimantan Timur, dengan total lahan seluas 252.630 m2. Seluas 57.335 m2 telah diserahterimakan dan masih ada 195.295 m2 dalam taraf pembangunan.
(dna/dna)