Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengkritik layanan air bersih dengan kualitas layak minum yang ada di Indonesia. Saat ini, suplai air bersih dengan kualitas yang aman untuk diminum masih belum banyak tersalurkan.
Ia mengatakan bahwa Indonesia bisa mencontoh apa yang dilakukan oleh Portugal. Portugal telah melakukan reformasi institusi untuk penyediaan air bersih di negaranya. Kini, negara tersebut sudah bisa menyuplai 100% air bersih yang disalurkan melalui pipa.
"Aguas de Portugal itu melakukan reformasi institusi 10 tahun yang lalu, sekarang mereka bisa men-serve 100% pipe water supply. Bukan diswasta-kan, mungkin itu cocok dengan kita," ujarnya dalam acara Hari Air Dunia yang ke-32 Tahun 2024 yang disiarkan melalui YouTube PUPR_SDA, Senin (29/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka (penyediaan air) di Portugal itu ada yang dilakukan oleh pemda (pemerintah daerah) dan ada yang dilakukan oleh nasional. Jadi ada dua pilihan, jadi tidak paksaan. Bagus, menurut saya ini cocok untuk kondisi di Indonesia," tambahnya.
Ia pun membandingkan dengan suplai air bersih perpipaan di Indonesia yang dinilai masih belum banyak dilakukan. Adapun, satu-satunya badan yang menyalurkan air bersih perpipaan di Indonesia adalah PDAM atau Perusahaan Daerah Air Minum.
Dari seluruh PDAM yang ada di Indonesia, yaitu sekitar 388 perusahaan, hanya 40%-nya saja yang dalam kondisi sehat. Artinya, PDAM tiap daerah dalam kondisi kinerja yang sehat.
"Hanya 40% (jumlah PDAM yang sehat). Dari dulu dan kita cuma ngelah ngeluh tok. Hanya untuk escape clause terus, tidak bertindak apa-apa. Termasuk kesalahan saya lagi itu. Saya mohon ke depan ini kita harus do something, radikal aja, jebret gitu. Untuk bisa lebih baik PDAM kita ini," ujarnya.
Di sisi lain, Basuki mengungkapkan pihaknya tengah menyusun sebuah buku yang berisi keberlanjutan infrastruktur PUPR tahun 2025-2029. Di dalamnya, kata Basuki, akan ada infrastruktur sumber daya air.
(abr/zlf)