Kayu jati dikenal sebagai kayu terbaik untuk bahan furnitur atau mebel. Selain kuat, kayu jati juga awet, sehingga harga jualnya pun lebih mahal.
Tahukah kamu bahwa ada banyak jenis kayu jati? Simak dulu berbagai informasi tentang kayu jati, mulai dari ciri-ciri, jenis-jenis, faktor yang mempengaruhi kualitas kayu jati, serta kelebihan dan kekurangannya.
Ciri-ciri Kayu Jati
Dikutip dari Jurnal Sylva Scienteae Vol 02 No 5 Oktober 2019 Universitas Lambung Mangkurat, pohon jati (Tectona grandis Linn.f) menghasilkan kayu berkualitas tinggi dengan golongan kelas kuat II dan kelas awet II. Maka dari itu, kayu jati banyak dimanfaatkan untuk industri mebel seperti kursi, meja, dan lemari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pohon ini banyak tumbuh di Indonesia, khususnya daerah Jawa. Tanaman ini baik ditanam pada wilayah bertopografi relatif datar dengan kelerengan kurang dari 20%. Jati bisa tumbuh baik di tanah bertekstur lempung, lempung berpasir atau liat berpasir.
Berdasarkan buku Investasi Menanam Pohon Jati: Menanam Jati untuk Masa Depan (2021) oleh Tsamrotul Ilmi, berikut beberapa ciri pohon jati:
- Berakar tunggang dengan struktur batang kayu.
- Pada setiap rantingnya pasti ditumbuhi daun secara merata.
- Daun pohon jati berukuran besar, yakni sekitar 40-50 cm.
- Permukaan dan tulang daun jati menyirip.
- Daun jati muda berwarna merah keunguan, daun jati tua berwarna pucat.
- Daunnya jati akan berguguran di musim kemarau dan akan tumbuh lagi di musim hujan.
Sedangkan di bawah ini adalah beberapa ciri khas kayu jati yang dihasilkan dari pohon jati, dilansir dari situs Perhutani:
- Warna: teras berwarna kuning emas kecokelatan hingga kemerahan. Ini dapat dibedakan dari gubal yang berwarna putih agak ke abu abuan.
- Lingkaran tumbuh: terlihat sangat jelas, baik pada bidang melintang, radial maupun tangensial.
- Corak: dekoratif yang indah karena lingkaran tumbuhnya yang jelas, sedikit buram dan berminyak.
- Tekstur: bervariasi, agak kasar sampai kasar, tidak rata.
- Arah serat: lurus, bergelombang, hingga agak berpadu.
- Tingkat kekerasan: agak keras.
Kelebihan dan Kekurangan Kayu Jati
Berikut ini kelebihan dan kekurangan kayu jati secara umum. Masing-masing jenis kayu jati mungkin memiliki karakteristik agak berbeda, sehingga memiliki kelebihan dan kekurangan yang agak berbeda pula.
Kelebihan
- Lebih awet, tahan lama
- Risiko dimakan rayap yang rendah
- Guratan seratnya bagus dan menonjol, sehingga lebih menarik
- Tahan terhadap benturan
Kekurangan
- Harga relatif lebih mahal
- Tidak cocok menggunakan finishing solid warna terang
Jenis-jenis Kayu Jati Unggul untuk Furnitur
Kayu jati ada banyak jenisnya. Mengutip buku Budi Daya & Bisnis Kayu Jati oleh Sugi Purwanta, dkk, serta situs Daya Cipta Andalan Persada, berikut ini jenis-jenis kayu jati unggul yang terbaik untuk furnitur atau mebel:
1. Jati Emas
Jati emas adalah jenis yang paling banyak dibudidayakan karena pertumbuhannya lebih cepat dan masa hidup yang lebih lama. Jati jenis ini membutuhkan waktu 6-14 tahun untuk tumbuh dan kemudian ditebang.
Kelebihan kayu jati emas adalah:
- Pohonnya yang tumbuh lebih cepat sehingga kayu lebih cepat dihasilkan.
- Pada usia 7 tahun, tinggi jati emas bisa mencapai 15 m dan diameter 27,5 cm. Setelah 15 tahun, jati emas siap dipanen dengan tinggi 17 m dan diameter 34 cm.
- Batangnya lurus sehingga mudah dibentuk menjadi produk apa saja.
- Harga kayu lebih murah dibandingkan jenis lainnya, sehingga mudah dijual.
- Bisa ditemukan di mana-mana.
Kekurangan kayu jati emas yaitu:
- Kadar airnya cukup tinggi.
- Terdapat cekungan di bagian pangkalnya, sehingga kayu yang dihasilkan tidak sampai bawah.
2. Jati Perhutani
Ada juga kayu jati perhutani atau jati TPK yang dirawat oleh Perhutani. Perawatan lebih lama dan membutuhkan perhatian lebih.
Kelebihan jati perhutani adalah:
- Lebih awet dan kuat dibandingkan jenis lain
- Memiliki serat kayu yang sangat padat
- Warnanya 3D yang terlihat lebih hidup dan bertekstur
- Batang kayu lurus sehingga mudah dipotong dan dibentuk
- Kualitas kayu lebih tinggi karena diseleksi dengan ketat
- Mengandung minyak alami
Kekurangan jati perhutani yaitu:
- Kayu jati perhutani membutuhkan waktu tanam lebih dari 20 tahun untuk bisa dipanen.
- Harganya lebih mahal karena dirawat secara khusus.
3. Jati Rakyat
Kayu jati rakyat memiliki batang bengkok dan pori-pori yang padat. Jati ini kualitasnya di bawah jati emas dan perhutani.
Kelebihan kayu jati rakyat adalah:
- Harganya lebih murah daripada jenis emas dan perhutani
- Bisa ditemukan dimana-mana
Kekurangan jati rakyat antara lain :
- Masa pertumbuhannya sedikit lebih lama daripada jati emas, yaitu sekitar 14-26 tahun
- Warna kayu pucat sehingga kurang menarik dilihat
- Kadar air dan gubalnya yang cukup tinggi
4. Jati Solomon
Jati ini dinamakan solomon karena dikembangkan di Kepulauan Solomon yang terletak di timur Papua Nugini. Jati ini berukuran jumbo dan tumbuh lebih cepat, yakni bisa dipanen pada usia 7-10 tahun.
Ciri khas dari jati solomon antara lain mempunyai daun tidak terlalu lebar, tetapi tebal dan kuat. Kemudian batangnya tumbuh lurus ke atas, bulat besar, tahan penyakit, tumbuh sangat cepat, relatif sedikit percabangan.
Pohon ini cocok tumbuh di daerah tropis bercurah hujan sekitar 1.000-2.000 mm/tahun, bersuhu 24-35Β° C, tanah berkapur, berketinggian di bawah 700 mdpl, serta menyukai penyinaran matahari penuh.
5. Jati Super Gama
Jati super gama berasal dari Cepu, Jawa Tengah. Ciri-ciri jati ini memiliki warna daun hijau kemerahan. Tinggi tanaman setelah tiga bulan persemaian, yaitu 70 cm.
Jati ini dapat dipanen perdana saat berumur 7-8 tahun dengan diameter mencapai 20-25 cm dan tinggi 15 m. Kemudian dapat dipanen setelah berumur 13-14 tahun dengan tinggi pohon mencapai 21 m dengan diameter 30-33 cm.
6. Jati Unggul Nusantara
Jati unggul nusantara (JUN) berasal dari klon-klon unggul seleksi dengan menggunakan teknologi DNA. Jati ini cepat besar dengan ciri-ciri pohon yang tinggi, lurus, dan kokoh.
Pada usia 5 tahun, pohon jati ini bisa berdiameter 30-40 cm atau sama dengan jati berusia 30 tahun pada jati tradisional.
7. Jati Super
Jati super merupakan hasil kultur jaringan dari kebun jati Malaysia, yang merupakan klon jati super dari Thailand. Pada usia 15 tahun, diameter pohonnya mencapai 35-40 cm dan tinggi 20 m.
Kelebihan jati super antara lain kesehatan bibit lebih terjamin, perkembangan per tahun lebih cepat, bentuk batang lurus dengan sedikit percabangan, biaya perawatan lebih rendah dan perawatan lebih mudah, serta bibit yang bebas dari hama penyakit.
Faktor Pengaruh Kualitas Kayu Jati
Adapun faktor yang mempengaruhi kualitas kayu jati antara lain sebagai berikut:
- Besarnya persentase kayu teras dan kayu gubal.
- Sifat mekanik kayu, yaitu berupa keteguhan lengkung statik, keteguhan tekan tegak lurus serat, keteguhan tekan sejajar serat, keteguhan geser sejajar serat, keteguhan belah sejajar serat, kekerasan tangensial, dan kekerasan radial.
- Sifat fisik kayu, yaitu berupa kadar air, berat jenis, susut dimensi (penyusutan kering udara tangensial, penyusutan kering udara radial, penyusutan kering tanur tangensial, dan penyusutan kering tanur radial).
- Sifat kimia kayu, yaitu berupa kandungan kadar selulosa, kadar lignin, dan kadar ekstraktif.
Nah, itulah tadi telah kita ketahui informasi tentang kayu jati yang merupakan kayu terbaik untuk furnitur, mulai dari ciri-ciri, jenis-jenis, faktor yang mempengaruhi kualitas kayu jati, serta kelebihan dan kekurangan kayu jati.
(bai/inf)