Taipan Properti Ini Utang Rp 3,2 Triliun, Sekarang Dikejar-kejar Bank

Taipan Properti Ini Utang Rp 3,2 Triliun, Sekarang Dikejar-kejar Bank

Almadinah Putri Brilian - detikProperti
Selasa, 23 Apr 2024 16:30 WIB
Close-up of Hong Kong Dollar coins and notes of various denominations.
Foto: Getty Images/iStockphoto/georgeclerk
Jakarta -

Taipan properti asal China, Chen Hongtian, tengah menghadapi tuntutan dari bank-bank untuk membayar kembali pinjaman lebih dari US$ 200 juta atau Rp 3,2 triliun (kurs Rp 16.231). Ia dan keluarganya telah memberikan jaminan pribadi untuk membayar pinjaman tersebut.

Dilansir South Morning China Post, Selasa (23/4/2024), menurut surat perintah tertanggal 17 April 2024, Nanyang Commercial Bank telah menuntut pembayaran dari bos Cheung Kei Group, Chen Hongtian dan istrinya, Chen Li Ni Yao atas 5 fasilitas pinjaman berangka yang telah jatuh tempo dengan total HK$ 799 juta atau US$ 102 juta, sekitar Rp 1,6 triliun. Total tersebut juga sudah termasuk bunga gagal bayar.

Chen dan istrinya sudah memberikan jaminan pribadi atas pinjaman tersebut dan telah setuju untuk membayar secara mandiri seluruh jumlah pinjaman yang dijamin. Pinjaman berjangka pada 2017 semuanya memiliki tenor 5 tahun dan masih terutang pada 8 Maret.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun, para terdakwa, memiliki waktu 14 hari sejak tanggal surat perintah untuk memenuhi klaim bank atau untuk menunjukkan kepada pengadilan apakah mereka akan menentang proses hukum atau membuat pengakuan.

Sebagai informasi, Chen merupakan taipan asal China yang banyak memiliki rumah mewah dan perkantoran di Hong Kong dan Inggris. Menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg, taipan itu telah kehilangan properti, baik di Hong Kong maupun London, setidaknya senilai US$ 1,4 miliar kepada kreditor. Hal itu disebabkan oleh masalah Likuiditas jangka pendek di Cheung Kei Group, yang mengakuisisi dan mengoperasikan aset real estat secara global.

ADVERTISEMENT

Di antara properti tersebut, kreditor telah menyiapkan untuk menjual sebuah menara perkantoran senilai US$ 892 juta di kawasan Hung Hom Hong Kong dan 2 gedung di Canary Wharf di London.

Sebelumnya, sudah ada permintaan dari United Overseas Bank pada Maret yang meminta Chen untuk membayar pokok pinjaman dan bunga yang belum dibayar, ditambah bunga gagal bayar dengan jumlah total HK$ 848 juta atau US$ 108,2 juta, sekitar Rp 1,7 triliun. Chen, istrinya, dan putranya telah memberikan jaminan pribadi serupa untuk pinjaman tersebut yang harus dibayar pada 21 Maret lalu.

Belakangan ini memang ada penurunan pasar perkantoran di seluruh dunia. Hal ini berdampak ke bisnis milik Cheung Kei Group milik Chen karena salah satu bisnis properti yang dilakukan adalah di sektor perkantoran.




(abr/zlf)

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads