Rupiah Anjlok, Begini Dampaknya ke Industri Properti

Rupiah Anjlok, Begini Dampaknya ke Industri Properti

Danica Adhitiawarman - detikProperti
Kamis, 18 Apr 2024 07:33 WIB
Rupiah semakin melemah di hadapan dolar AS. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tembus Rp 16.178 siang ini, Selasa (16/4/2024).
Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Rupiah belakangan ini tengah melemah sejak memanasnya konflik antara Iran dan Israel. Dolar Amerika Serikat (AS) terus mengalami penguatan terhadap Rupiah dengan nilai tukar dolar AS sempat tembus Rp 16.200.

Dikutip dari Google Finance, Kamis (18/4/2024) hari ini dolar AS sempat mencapai Rp 16.264. Lalu, bagaimana dampak pelemahan Rupiah terhadap industri properti?

Menurut Joko Suranto, Ketua Umum DPP REI yang juga CEO Buana Kassiti, saat ini dampak pelemahan Rupiah belum terasa secara langsung pada sektor properti. Namun, pasti ada dampak tidak langsung karena timbulnya ketidakpastian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena adanya ketidakpastian itu, maka (akan ada) kenaikan harga minyak dunia. Bukan karena sumbernya tidak produksi, (ada) banyak tetapi karena rute yang harus diikuti berbeda. Jadi dampak tidak langsungnya akan terasa itu sekitar satu bulanan kalau perangnya itu jadi (semakin parah)," ujar Joko kepada detikcom.

Ia menjelaskan sebagian produksi material bangunan membutuhkan listrik, bahan bakar, dan transportasi, maka ada tekanan pada biaya naik. Hal itu otomatis mendorong kenaikan bahan-bahan di industri properti.

ADVERTISEMENT

"Suka nggak suka, otomatis pengusaha harus mencari tahu (dan) memikirkan bagaimana kita dalam kondisi sulit itu tetap bisa menekan atau mengelola agar daya beli masyarakat itu juga tidak menjadi mendapatkan kesulitan untuk bisa mengakses untuk pembelian rumahnya," ucapnya.

Terpisah, Konsultan Properti Anton Sitorus mengatakan pelemahan Rupiah harus diperhatikan dulu. Kemungkinan pelemahan rupiah yang sesaat tidak terlalu berpengaruh, sementara kalau berlangsung lama dapat memengaruhi dinamika perdagangan bahan bangunan.

"Kalau misalnya terjadi misalnya berbulan-bulan developer atau supplier yang berurusan dengan barang-barang impor ini dia akan mulai merasakan kenaikan biaya dengan harga yang meningkat. Cukup nilai tukar dolar-nya yang tinggi gitu ya pengaruhnya seperti ke arah sana," katanya.

Akan tetapi, ia menilai dampak terhadap sektor properti tidak serta-merta terjadi karena biasanya kenaikan harga dampaknya cukup lama dalam sebuah proyek. Sebab, umumnya kontraktor dan developer sudah membuat perencanaan proyek untuk membeli bahan-bahan dari supplier serta sudah ada kontrak.

Apabila tiba-tiba terjadi perubahan harga di tengah jalan hanya untuk sesaat, maka tidak terlalu berpengaruh pada proyek pembangunan. Sedangkan perubahan harga bahan bangunan yang berlangsung cukup lama bisa memengaruhi proyek karena kesulitan mendapatkan harga yang sesuai dengan kontrak awal.

Anton menyebut perubahan harga properti akibat kenaikan dolar tidak langsung terjadi, tetapi developer akan melihat dulu dampaknya sejauh mana.

"Kalau bursa saham begitu ada kejadian, misalnya serangan Iran ke Israel, bursa saham langsung bergejolak. Kalau bisnis properti nggak secepat itu pengaruhnya. Jadi ada timeline, ada waktu untuk market melihat ini bakal seperti apa sih, seberapa jauh, seberapa lama, seberapa dalam," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan pada prinsipnya tidak ada yang bisa dilakukan karena kondisi perang ataupun bencana alam merupakan force majeure, yakni kondisi mendesak yang tidak bisa dikendalikan. Bagi konsumen, mesti menyusun strategi terkait urgensi dari kebutuhannya sendiri.

"Kalau misalnya misalnya pembelinya itu memiliki urgensi yang sangat tinggi kalau melihat kondisi seperti ini mungkin sebaiknya dia harus buru-buru (beli properti) sebelum harganya naik beneran misalnya. Tapi kalau misalnya kebutuhan dia untuk membeli properti nya masih nggak terlalu urgent masih bisa ditunda ya mungkin lihat-lihat dulu sikon bakal seperti apa," paparnya.

Sementara developer kalau membaca kondisi seperti ini, mesti membuat strategi antisipasi, misalkan membuat perencanaan jangka panjang mengantisipasi inflasi yang bakal terjadi tahun ini dan tahun depan. Adapun strategi setiap developer berbeda-beda tergantung faktor keuangan seperti cash flow.

Lalu, tergantung kemampuan developer dalam melakukan pembelian di depan untuk jangka panjang. Begitu juga dengan investor landbank developer. Jadi ada berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi internal perusahaan.

Buat kamu yang pengen upgrade rumah biar lebih pintar dengan perangkat smart door lock hingga CCTV gratis, yuk ikutan Program detikProperti Upgrade Rumah Kamu Jadi Lebih Pintar. Buat yang beruntung, bakal dapet 6 device smarthome gratis!

Baca info lengkapnya di sini.




(dhw/dna)

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads