Penyebab Perusahaan Properti China Ghosting Guru SD dan Cabut dari Kamboja

Penyebab Perusahaan Properti China Ghosting Guru SD dan Cabut dari Kamboja

Almadinah Putri Brilian - detikProperti
Rabu, 17 Apr 2024 15:38 WIB
Gedung mangkrak di Sihanoukville Kamboja
Potret gedung mangkrak di Sihanoukville Kamboja Foto: Hiroki Endo via Nikkei Asia
Jakarta -

Perusahaan properti China tinggalkan Kamboja yang menyebabkan banyaknya bangunan mangkrak di sana. Salah satunya adalah gedung apartemen 10 lantai yang ada di Sihanoukville, Kamboja.

Gedung apartemen itu dibangun di sebuah lahan kosong seluas 750 m2 milik seorang guru sekolah dasar, Pan Sombo. Gedung apartemen itu dibangun sejak 2019 dan dijanjikan selesai pada 2021. Namun, hingga saat ini bangunan tersebut tak kunjung selesai alias mangkrak. Kok bisa?

Dilansir dari Nikkei Asia, Rabu (17/4/2024), bangunan itu mangkrak karena adanya pandemi COVID-19. Saat terjadi pandemi COVID-19, investor China itu memutuskan untuk pulang ke negaranya dan berkata tidak bisa kembali ke Kamboja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Itu adalah kabar terakhir yang didengar oleh Pan Sombo dari Investor China. Ia pun meminta bantuan pihak berwenang setempat untuk memulai proses pembubaran kontrak dengan investor China.

Kisah Pan Sombo hanya salah satu contoh dari banyaknya bangunan mangkrak di Sihaknouville. Menurut pemerintah kota, ada sekitar 360 bangunan mangkrak dan sekitar 170 bangunan yang sudah selesai namun masih kosong tak berpenghuni alias bangunan 'hantu'.

ADVERTISEMENT

Adanya pandemi COVID-19 memang cukup memukul telak Sihanoukville, baik dari sektor real estat maupun kasino. Sihanoukville memiliki lokasi yang strategis dan menjadi kota yang berkembang pesat karena investasi dari China pada tahun 2010-an. Pengembang di Kamboja, Prince Real Estate Group memulai proyek pembangunan, termasuk hotel mewah dan mal. Sihanoukville bahkan disebut-sebut sebagai Makau kedua karena banyak tempat kasino yang buka.

Sementara itu, di sektor properti, pada 2019 tengah menjadi ledakan real estat di Kamboja. Namun tak lama terjadi pandemi COVID-19. Hal itu menyebabkan turunnya jumlah turis khususnya turis asal China ke Kamboja maupun Sihanoukville.

Aliran dana ke Sihanoukville juga melambat setelah pandemi COVID-19 karena pemerintah Kamboja membatasi kasino ditambah lagi merosotnya sektor real estate besutan China. Menurut perkiraan pemerintah setempat, dibutuhkan investasi tambahan sebesar US$ 1,1 miliar untuk menyelesaikan bangunan yang belum selesai.

Pada bulan Januari, Perdana Menteri Hun Manet mengumumkan keringanan pajak dan perlakuan istimewa untuk permohonan izin. Hal ini dilakukan guna mendorong investor menyelamatkan bangunan 'hantu' di Sihanoukville.

"Namun dengan perekonomian global yang diperkirakan melambat, langkah-langkah tersebut akan sulit efektif," kata Ky Sereyvath, Direktur Jenderal Institut Studi Tiongkok di Royal Academy of Kamboja.

Kamboja sangat bergantung pada uang Tiongkok. Pada tahun 2022, Dewan Pembangunan Kamboja menyetujui investasi asing senilai sekitar US$1,9 miliar yang sekitar 90% berasal dari Tiongkok.

"Akan sulit untuk mengisi lubang yang ditinggalkan Tiongkok dengan investasi dari negara lain," kata manajer di sebuah perusahaan konstruksi di Kamboja.

Menurut Wakil Gubernur provinsi Preah Sihanouk, Long Dimanche, Sihanoukville perlu melakukan diversifikasi baik industri maupun negara investor. Hal ini untuk memiliki perekonomian yang lebih dinamis. Di sisi lain, pemerintahan Hun Manet telah menunjukkan keterbukaan untuk menarik investasi asing.




(abr/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads