Chairwoman perusahaan properti Van Thinh Phat Group, Truong My Lan dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan karena kasus korupsi senilai US$ 12,5 miliar atau setara Rp 200,7 triliun (kurs Rp 16.056). Nilai yang fantastis ini disebut sebagai korupsi terbesar dalam sejarah Asia Tenggara.
Truong My Lan atau Truong Moi telah memulai karirnya sebagai pebisnis dengan mendirikan sebuah perusahaan properti bernama Van Thinh Phat Group pada 1992. Perusahaan tersebut berkembang ke bidang real estate dengan mendirikan 2 badan hukum pada 2007 yakni Perusahaan Saham Gabungan Investasi An Dong dan Perusahaan Saham Gabungan Grup Investasi Van Thinh Phat.
Keluarga Truong My Lan juga ikut terlibat dalam bisnis properti ini. Ibu Lan memiliki saham di Perusahaan Saham Gabungan Time Square Investment, dengan modal dasar sebesar VND 2.100 miliar, yang dimiliki oleh suaminya Lan, Eric Chu Nap Kee dan Perusahaan Saham Gabungan Saigon Peninsula Group dengan modal terdaftar sebesar 18.000 miliar dong. Eric Chu adalah seorang pebisnis properti asal Hongkong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eric Chu dan Truong My Lan memiliki seorang putri bernama Elizabeth Chu yang juga mengikuti jejak orangtuanya menjadi pebisnis. Dia memiliki bisnis restoran di Hongkong dan memiliki 10% saham di perusahaan ibunya. Menurut laporan dari Forbes, perempuan kelahiran 1994 itu lulusan ilmu sosial di The University of Hong Kong (HKU).
Imbas dari skandal korupsi Truong My Lan ini, bisnis Eric Chu juga ikut terdampak. Dalam laporan VN Express pada Agustus 2023 lalu, disebutkan bahwa Eric Chu telah menjual aset senilai US$ 127,6 juta atau setara Rp 1,9 triliun pada 2022.
Menurut laporan Bloomberg, Eric Chu juga menjual apartemen mewah dan hotel di Hong Kong. Pada Juni 2023 lalu, dia menjual sebuah hotel dengan kerugian 50% dan sebuah proyek yang sedang dibangun dengan harga 39% lebih rendah dari harga pembeliannya. Dia juga mengalami penurunan jumlah transaksi setelah kasus itu.
Eric Chu dikabarkan menjual Gedung Nexxus miliknya di Centra Hong Kong senilai HK$6,4 miliar atau setara dengan Rp 13 triliun (Kurs Rp 2.053). Nilai Gedung Nexxus ini menjadi penjualan aset real estat terbesar kedua pada 2023 di kawasan Asia Pasifik. Padahal pada 2009, Eric Chu membeli gedung tersebut seharga HK$3,4 miliar atau setara dengan Rp 6,9 triliun.
Pembeli gedung tersebut adalah Steve Chang, co-founder dan kepala dewan direksi perusahaan software multinasional, Trend Micro.
Tidak sampai di sana, Eric Chu juga dipanggil untuk menghadiri persidangan Truong My Lan. Dia dituduh membuat aplikasi pinjaman palsu untuk menarik uang dari Saigon Commercial Bank.
Sementara itu, skandal korupsi Truong My Lan senilai Rp 200,7 triliun yang diambil dari Saigon Commercial Bank selama 2010-2022 setara dengan hampir 3% dari PDB Vietnam. Truong My Lan melakukan aksi liciknya dengan melakukan 1.284 pinjaman dari Saigon Commercial Bank yang semuanya mengalir ke Lan.
Dia memiliki ribuan perusahaan cangkang dan menyuap pejabat pemerintah selama 10 tahun tersebut dan berhasil menguasai 90 persen sahan bank tersebut. Setelah Saigon Commercial Bank bangkrut pada 2022, aksi liciknya ini terkuak dan vonis yang ditetapkan pengadilan kepadanya adalah hukuman mati.
Selain Truong My Lan. Kementerian Keamanan Vietnam merekomendasikan penuntutan terhadap 85 orang lainnya, termasuk 24 pejabat pemerintah dan rekanan perusahaan properti tersebut serta pihak Saigon Commercial Bank.
Buat kamu yang lagi kepikiran mau upgrade rumah biar lebih pintar, yuk ikutan Program detikProperti Upgrade Rumah Kamu Jadi Lebih Pintar buat dapat perangkat smart door lock hingga CCTV. Baca info lengkapnya di sini.
(aqi/dna)