Program Sejuta Rumah (PSR) telah berlangsung sejak 2015 oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan. Kala itu Presiden Joko Widodo mencanangkan program ini. Hingga 2023, total capaian PSR sudah mencapai 9,2 juta unit.
"Program Sejuta Rumah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo dan menjadi program strategis nasional yang perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak. Capaian PSR dari tahun 2015 hingga 2023 sebesar 9.206.379 unit di seluruh wilayah Indonesia," kata Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (21/3/2024) lalu.
Menurut Iwan, PSR merupakan program pemerintah untuk menyediakan hunian layak dan terjangkau untuk masyarakat di seluruh Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, PSR adalah gerakan percepatan dan kolaborasi antara pemerintah dengan para pelaku pembangunan perumahan dalam menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo sejak tanggal 29 April 2015 lalu.
Dalam pelaksanaannya, Kementerian PUPR juga terus mendorong kolaborasi dan sinergi dari berbagai mitra kerja di bidang perumahan seperti kementerian/lembaga, pemerintah daerah, perbankan, sektor swasta, dan masyarakat.
Terpisah, Sekretaris Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, M Hidayat mengatakan salah satu kunci keberhasilan program sejuta rumah ini adalah kelancaran proses penyaluran subsidi pembiayaan yang utamanya ditopang oleh perbankan.
Dalam hal ini, lanjut Hidayat, BTN sebagai bank pelat merah dengan pangsa pasar pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) terbesar di Indonesia, punya peran yang cukup signifikan dalam memastikan terlaksananya program sejuta rumah ini.
"Salah satu hasil capaian Program Sejuta Rumah (PSR) merupakan hasil penyaluran KPR Subsidi yang dilaksanakan BTN," ujar Hidayat saat mengikuti Sharing Session terkait Penyaluran KPR Subsidi di Indonesia Tahun 2024 di Jakarta, Senin (25/3/2024) kemarin.
Hidayat menegaskan bahwa Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR juga akan terus berupaya melakukan sinergi serta koordinasi dengan para mitra kerja di bidang perumahan di Indonesia seperti pemerintah daerah, pengembang perumahan, perbankan, sektor swasta dan masyarakat dalam pelaksanaan program penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat.
Hal tersebut ia sampaikan karena rumah layak huni merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang mau tidak mau harus dipenuhi serta berdampak pada kehidupan sosial manusia.
"Kami di Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR juga memiliki sejumlah program perumahan seperti rumah susun, rumah khusus, rumah swadaya melalui penyaluran Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) maupun pembangunan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) untuk rumah bersubsidi. Kami harap Bank BTN juga terus menyalurkan KPR nya untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) guna memiliki rumah bersubsidi dengan harga terjangkau dan angsuran yang tetap," harapnya.
Direktur Consumer PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Hirwandi Gafar menyampaikan bahwa Bank BTN siap mendukung penuh Program Sejuta Rumah yang direncanakan oleh Presiden Joko Widodo pada salah satu Program Strategis Nasional sejak 2015.
Berdasarkan data yang ada, imbuhnya, pencapaian penyaluran KPR subsidi Bank BTN per Desember 2023 lalu sebanyak 167.346 unit terdiri dari KPR Sejahtera dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) BTN sebanyak 161.562 unit dan KPR Tapera BTN sebanyak 5.784 unit.
"Realisasi pencapaian KPR Subsidi Bank BTN dari tahun 1976 hingga 2023 tercatat 4,05 juta unit di seluruh wilayah Indonesia,"
Lebih lanjut, Hirwandi Gafar menjelaskan, Bank BTN merupakan bank yang benar-benar fokus pada sektor perumahan di Indonesia. Adanya bantuan pembiayaan perumahan berupa KPR bersubsidi diharapkan juga mampu memacu semangat pengembang dan masyarakat untuk memiliki rumah layak huni.
"Adanya pembangunan rumah untuk masyarakat diharapkan juga mampu mewujudkan keluarga yang bahagia, sehat dan memiliki harapan baru karena hidup gak cuma tentang hari ini tapi juga menatap masa depan," tandasnya.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Direktur RUK, Fitrah Nur, Direktur Rumah Swadaya, Salahuddin Rasyidi dan Direktur Rusun, Aswin Grandiarto Sukahar serta perwakilan dari unit kerja di lingkungan Ditjen Perumahan.
Sedangkan perwakilan dari BTN yang hadir antara lain Kepala Divisi SMD, Budi Permana, Kepala Divisi SHAD, Abdul Firman, Stakeholder Relations Department Head PT. BTN (Persero) Tbk, Umi Hardinajati.
(dna/dna)