Permintaan terhadap hunian terpantau positif di awal tahun 2024. Tak hanya pembelian rumah yang meningkat, sewa kontrakan melejit seiring dengan munculnya tren kembali ke kantor setelah pandemi.
"Memang ada alternatif hunian yang juga meningkat secara tren itu properti yang sewa. Jadi ternyata memang bukan cuma orang mau beli tapi yang sewa pun meningkat," Chief Marketing Pinhome Officer Fibriyani Elastria kepada detikcom, Minggu (24/3/2024).
Ia mengungkapkan berdasarkan platform Pinhome lebih banyak orang menyewa kontrakan dibandingkan kos-kosan. Namun, ia memproyeksikan ke depan kos-kosan akan meningkat karena banyak kantor yang menerapkan hybrid working.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pusat-pusat sudah mulai menerapkan hybrid working (kombinasi kerja di rumah dan di kantor) yang akan semakin meningkatkan kebutuhan itu untuk lebih dekat dengan tempat kerja lagi. Waktu pandemi mau jauh juga tidak masalah," tuturnya.
Fibri menjelaskan sistem kerja yang sudah mulai kembali hybrid membuat banyak orang menyewa kontrakan di sekitar Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat, lalu diikuti dengan Jakarta Utara dan Jakarta Barat.
"Kisaran biaya sewanya harga sewanya cukup bervariasi tergantung lokasi juga. Misalnya kalau Jakarta Selatan sama Jakarta Utara termasuk yang paling mahal jadi kisaran itu sekitar 60 juta per tahun. Tapi kalau Jakarta Pusat, kalau Jakarta Pusat, Jakarta Barat itu sekitar 40 juta per tahun. Jakarta Timur itu Itu masih di sekitar 20 juta per tahun," paparnya.
Adapun harga sewa yang terbilang mahal tersebut, menurut Fibri disebabkan oleh permintaan dan kebutuhan yang tinggi. Dengan berubahnya budaya kerja dari Work From Home (WFH) menjadi hybrid, sehingga terdampak pada permintaan rumah sewa mencapai dua kali lipat.
Peningkatan sewa rumah pada platform Pinhome saat ini menunjukkan secara keseluruhan bertumbuhnya sewa kontrakan meningkat 104% dibandingkan tahun sebelumnya. Fenomena ini cenderung didominasi oleh pencari hunian yang lebih muda seperti Milenial dan Gen Z.
"Banyaknya kalau di platform kita melihatnya seperti itu karena kebanyakan memang Pinhome itu kan fokusnya adalah untuk kebanyakan first time home buyer atau home seeker. Jadi memang biasanya jadi masih lumayan usia produktif yang masih lumayan muda," pungkasnya.
(dna/dna)