Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merampungkan pembangunan 655 unit hunian tetap (Huntap) di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Rumah tersebut diserahterimakan kepada Pemerintah Kota Palu untuk segera dihuni oleh korban bencana gempa bumi, tsunami, dan likuifikasi yang terjadi pada 2018 lalu.
"Pemerintah melalui Kementerian PUPR ingin para penyintas bencana alam yang saat ini tinggal di hunian sementara bisa segera menghuni Huntap yang telah selesai dibangun," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, dikutip dari website perumahan.pu.go.id, Sabtu (23/3/2024).
Hunian tersebut dibangun di atas lahan seluas 14,8 hektare dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA). Rumah tersebut memiliki luas bangunan 38,5 m2 tiap unitnya dengan luas kavling 9 x13 meter serta dilengkapi dengan tendon air, listrik serta jalan lingkungan, saluran air, ruang terbuka hijau serta jaringan air bersih. Pembangunan huntap itu dilakukan berdasarkan hasil asesmen lapangan terhadap warga terdampak bencana di wilayah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sebagai informasi, pembangunan 655 Huntap dilaksanakan oleh Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi II sejak tahun 2023 lalu. Adapun kontraktor pelaksananya masing-masing dikerjakan oleh PT Nindya Karya (Persero) sebanyak 542 unit dan PT Waskita Karya sebanyak 113 unit dan kini sebanyak 207 unit Huntap telah dihuni oleh penyintas sedangkan sisanya masih dalam proses penghunian.
Direktur Rumah Khusus Direktorat Jenderal Perumahan, Yusniewati meminta kepada pemerintah daerah untuk segera menanam pohon di kawasan tersebut agar lingkungan hunian lebih hijau dan asri. Hal itu sesuai dengan arahan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bahwa semua infrastuktur yang terbangun baik itu jalan, bendungan, apalagi perumahan, sebaiknya dilengkapi dengan penghijauan, sehingga bisa menjadikan kawasan ini lebih indah dan hijau.
"Pembangunan hunian korban bencana dapat terealisasi berkat kolaborasi para pihak termasuk masyarakat. Kami juga akan terus berupaya untuk melengkapi segala fasilitas yang ada sehingga dapat mendukung penghuni agar bisa tinggal dengan nyaman," ujar Yusniewati.
Penyerahan huntap kepada Warga Terdampak Bencana (WTB) tersebut dihadiri oleh Direktur Rumah Khusus Direkotrat Jenderal Perumahan, Walikota Palu, serta para pejabat Pemda Kota Palu yang berlangsung di Kawasan Huntap Petobo, Rabu (20/03/2024).
"Semoga Huntap ini dapat dimanfaatkan bukan hanya sebagai tempat pemukiman semata, namun juga berfungsi ganda sebagai sarana penunjang edukasi bagi pengembangan kawasan tangguh bencana dimasa depan, dengan kelengkapan sarana pemukiman yang ramah lingkungan. Kami harap warga bisa ikut menjaga dan merawat Huntap ini dengan baik," kata Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid.
Salah seorang warga penghuni Huntap Petobo, Nartin (25 tahun) menuturkan bahwa dirinya dan suami sangat bersyukur sudah bisa pindah dan tinggal di Huntap. Sebelumnya keluarganya tinggal di hunian sementara bersama rekan-rekan penyintas bencana lainnya.
"Alhamdulillah kami sangat senang senang karena sudah ada tempat tinggal yang baru dan lebih bagus dan aman. Kami siap untuk mengikuti saran dan arahan dari pemerintah kota untuk menjaga dan memelihara Huntap ini," katanya.
(abr/abr)