.webp)
Kecamatan Maja di Kabupaten Lebak, Banten, menjadi salah satu kawasan yang diincar warga Jakarta untuk tempat bermukim. Alasannya karena akses transportasi yang mudah.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lebak mencatat adanya kenaikan laju pertumbuhan penduduk selama dua tahun terakhir. Tahun 2021, laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Lebak sebanyak 2,03 persen, angkanya naik di tahun 2023 menjadi 3,39 persen.
"Tingginya laju pertumbuhan penduduk di suatu wilayah secara teoritis dipengaruhi oleh tiga faktor, yakni fertilitas, mortalitas, dan migrasi. Akan tetapi, faktor yang paling dominan bagi tingginya laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Lebak adalah migrasi," sebut BPS Lebak dalam rilis Indikator Kesejahteraan Rakyat tahun 2023, Jumat (15/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BPS menyebut, proses migrasi terjadi karena adanya industri, perdagangan, dan pusat hunian baru di daerah tujuan. Adapun, daerah di Kabupaten Lebak yang menjadi tujuan utama untuk bermigrasi adalah Maja, Bayah, dan Malingping.
Dari catatan BPS, jumlah penduduk di Kecamatan Maja juga merangkak naik. Di tahun 2021 jumlahnya ada 62.188 jiwa, sementara di tahun 2022 ada 64.664 jiwa.
"Selain itu, akses yang lebih mudah ke Kecamatan Maja (jalur KRL Commuter Line) menjadikan daerah ini menjadi incaran baru bagi warga Ibu Kota Jakarta sehingga dibangun banyak perumahan baru," jelasnya.
Menurut BPS, penduduk yang bertambah di suatu daerah bisa berdampak baik, seperti peningkatan ekonomi atau adanya transfer pengetahuan. Meski begitu, Pemerintah Kabupaten Lebak juga harus memperhatikan dampak baruk dari tingginya laju pertumbuhan penduduk di suatu daerah.
"Akan semakin banyak lagi yang perlu dipertimbangkan mengingat tingginya laju pertumbuhan penduduk. Khususnya, dalam hal penyediaan berbagai sarana dan prasarana perumahan, pendidikan, kesehatan, dan fasilitas umum, serta penyediaan lapangan kerja," pungkasnya.
(zlf/zlf)
