OXO Group Indonesia akan membangun komplek vila baru di Bali yang berstandar internasional. Untuk mewujudkan proyek ini OXO Group Indonesia menggunakan slogan 'From Bali to "The World"' sebagai bentuk visi mereka guna menjadi pemain utama di industri properti internasional.
Proyek hunian yang terdiri dari 36 unit vila ini akan dibangun di lahan seluas 2 hektar di daerah Nyanyi, Canggu, Bali pada Juni mendatang. Nilai proyek vila di Bali ini diproyeksi sebesar Rp 500 miliar. Vila ini akan dilengkapi dengan kolam pribadi dan beragam fasilitas umum lainnya yang mengedepankan layanan premium, desain cerdas, dan prinsip berkelanjutan (sustainability).
"Tentu saja proyek terbaru kami ini akan mewakili gaya desain terbaru dan filosofi OXO Living yang menganut paham Lifestyle Real Estate," kata Founder dan CEO OXO Group Indonesia, Johannes Weissenbaeck dalam pernyataan tertulis yang dilansir pada Kamis (14/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, OXO Group Indonesia telah mengembangkan sekitar 30 properti di Bali senilai Rp 700 miliar. Properti yang mereka miliki terdiri dari hunian pribadi, vila, townhouse, studio co-working, resor, dan kapal pesiar sepanjang 20 meter di Taman Nasional Komodo.
"Satu hal yang pasti, lokasi proyek hunian terbaru ini terletak tepat di depan Nuanu City, sebuah proyek seluas 50 hektare yang akan menjadi The Next Big Thing di Bali setelah Canggu dalam 2 - 3 tahun ke depan. Dan semua penghuni proyek hunian ini nantinya bisa menikmati fasilitas yang dimiliki oleh Nuanu City," ungkapnya.
Alasan Johannes Weissenbaeck memilih Bali sebagai pasar pengembangan properti perusahaannya karena kawasan pariwisata Pulau Dewata tidak lagi didominasi oleh area-area yang sudah terkenal, seperti Kuta, Ubud, Sanur, Seminyak, Canggu, dan Uluwatu. Kini daerah seperti Seseh, Kedungu, Cemagi, dan Tabanan sudah ramai peminatnya.
Selain itu, konsultan properti Knight Frank menyatakan Bali merupakan salah satu dari sepuluh destinasi pilihan investasi orang kaya yang mencari rumah kedua. Pertumbuhan ekonomi di Bali juga mencapai 7,5% sejak tahun 2021, dengan rata-rata okupansi yang terus meningkat hingga mencapai 75%, membuat investasi di Bali sangat menarik.
"Hal yang perlu dipahami bersama adalah saat ini Pulau Dewata sedang mengalami perubahan lanskap industri properti, dan kini tren Neo-Luxury telah menciptakan celah pasar baru di Industri properti Indonesia. Dan kekuatan utama OXO Group Indonesia adalah kami bisa mengikuti tren pasar baru tersebut," sebut Johannes Weissenbaeck.
Johannes Weissenbaeck menyebutkan keunggulan dari perusahaan yang dia bangun pada 2015 ini adalah mengedepankan gaya hidup berkelanjutan, semua properti yang dibangun telah dilengkapi dengan panel tenaga surya, area resapan air hujan, water treatment, penyaring air osmosis, hingga bahan baku hasil daur ulang dan yang mudah didaur ulang.
(aqi/aqi)