.webp)
Pemerintah tengah menggodok skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) flat 35 tahun. Skema ini dinilai dapat membantu banyak orang untuk membayar cicilan KPR dengan tenor yang lebih panjang.
Skema ini telah sukses digunakan di salah satu negara yaitu Jepang. Adapun, beberapa waktu lalu Indonesia melalui Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) telah menjalin kerja sama dengan Japan Housing Finance Agency (JHF) dalam rangka pertukaran informasi terkait penelitian dan program yang terkait dengan instrumen keuangan untuk mengoptimalkan penyediaan rumah terutama bagi rumah tangga berpendapatan menengah ke bawah.
Dari hasil diskusi dengan JHF, salah satu produk pembiayaan perumahan yang sudah berlaku di Jepang dan bisa diadopsi di Indonesia adalah Flat 35.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, kapan KPR flat 35 tahun akan diterapkan di Indonesia?
Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna tidak menjawab secara gamblang kapan skema tersebut akan diterapkan. Namun, ia mengatakan saat ini masih dalam pembahasan dengan Kementerian Keuangan.
"Ini kan lagi pembahasan sama Kementerian Keuangan terkait dengan skemanya dulu. Sekarang lagi dibahas. Kalau itu sudah, nanti sekaligus disempurnakan," ujarnya di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, ditulis Sabtu (9/3/2024).
Walau demikian, ternyata skema KPR flat 35 tahun sudah diterapkan oleh BP Tapera untuk hunian vertikal. Herry menuturkan, pihaknya saat ini tengah melakukan pembahasan dan mengusulkan ke Kementerian Keuangan terkait KPR flat 35 tahun terhadap konsep bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
"Nah nanti mestinya yang ada sekarang mestinya yang disesuaikan, sehingga lebih optimal. Artinya tadi, bagaimana produk FLPP nanti bisa membuat orang mampu mencicil rumah di perkotaan. Itu harus dulu, termasuk tenornya, terus level bunganya harus berapa," ujarnya.
Di sisi lain, dari pihak bank mendukung rencana adanya skema KPR flat 35 tahun. Direktur Utama Bank BTN Nixon L.P. Napitupulu menilai dengan skema KPR flat 35 tahun bisa memberikan keringanan angsuran bagi nasabah KPR.
"Bagus karena memberikan peluang lebih besar agar angsuran KPR bulanannya lebih ringan bagi nasabah KPR," ujarnya kepada detikProperti, Jumat (5/1/2024).
Ia juga berpendapat, kebijakan tersebut sudah lazim digunakan di luar negeri. Meski demikian, Nixon menyebutkan ada tantangan dalam penerapan skema tersebut di Indonesia.
"Hanya saja memang tantangannya adalah penyediaan dana jangka panjang yang flat cukup challenging," ungkapnya.
(abr/abr)
