Harga Properti di IKN Bakal Banyak Terpengaruh Oleh Hal Ini

Harga Properti di IKN Bakal Banyak Terpengaruh Oleh Hal Ini

Sekar Aqillah Indraswari - detikProperti
Kamis, 07 Mar 2024 15:15 WIB
Pembangunan Rusun ASN-Hankam di IKN/Istimewa/Dok. Kementerian PUPR
Pembangunan Rusun ASN di IKN. Foto: Istimewa/Dok. Kementerian PUPR
Jakarta -

Otoritas Ibu Kota Nusantara mengungkapkan kondisi sektor properti di Indonesia menjadi salah satu aspek penting yang dipertimbangkan investor untuk berinvestasi di IKN.

Menurut Direktur Pembiayaan IKN, Muhammad Naufal Aminuddin, prospek sektor properti di Indonesia memiliki potensi untuk tumbuh pasca pandemi. Meskipun selama 3 tahun terakhir yakni dari tahun 2020-2023 pertumbuhan sektor properti masih dalam tahap pemulihan akibat pandemi Covid-19.

Dalam tahap pemulihan ini, sektor properti Indonesia tentu menemukan beberapa tantangan yang perlu diselesaikan, salah satunya adalah penurunan suku bunga pembiayaan properti tidak selaras dengan harga material bangunan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari sisi suku bunga pembiayaan turun tetapi dari sisi materialnya naik. Ini jadi pertimbangan dari sisi supply oleh pengembang properti," kata Naufal saat dijumpai di Hotel Ayana Midplaza Jakarta pada Kamis (7/3/2024).

Akibatnya harga properti yang ditawarkan kepada investor akan terlalu tinggi. Sementara fasilitas hunian di IKN sendiri akan ditujukan kepada konsumen domestik yakni masyarakat Indonesia itu sendiri yang tingkat daya belinya masih rendah karena pertumbuhan ekonomi yang belum stabil.

ADVERTISEMENT

"Di tengah daya beli masyarakat yang pertumbuhan ekonomi masih belum stabil dan cenderung turun ini menyebabkan sektor properti tidak bisa bangkit atau lebih tinggi dari periode sebelumnya," jelasnya.

Seperti yang diketahui dalam pembangunan IKN ketersediaan bahan bangunan sama pentingnya dengan jumlah dana yang masuk. Sebagai solusi, Naufal mengatakan biasanya investor akan melebihkan modal pengeluaran untuk bahan material bangunan untuk mengantisipasi inflasi tersebut.

Hal ini dilakukan agar pembangunan di IKN tidak tertunda apalagi berhenti karena rencana biaya awal tidak bisa menutup pengeluaran.

Di satu sisi, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Agung Wicaksono mengatakan meskipun harga properti nantinya terjadi inflasi karena harga material bangunan yang meningkat, akan tetap ada laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

"Inflasi ini mengenai supply dan demand itu tentu ada dampaknya. IKN ini dengan adanya pembangunan yang bertambah pesat, demand-nya pasti meningkat," ujar Agung saat ditemui di Jakarta pada Kamis (7/2/2024).

Dia menyebut pembangunan IKN merupakan wujud nyata pemerataan pembangunan. Di mana dalam proses pembangunannya material bangunan di datangkan bukan hanya dari Kalimantan, melainkan dari Sulawesi juga.

"Contohnya kalau bahan baku seperti pasir atau batu itu datangnya tidak hanya Kalimantan tapi dari Sulawesi, dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi sangat nyata. Indonesia timur yang langsung mendapatkan manfaat dari pembangunan IKN ini," sebutnya.

Perihal harga material bangunan yang dapat membuat harga properti meningkat, dia mengatakan itu tidak mempengaruhi minat dari investor untuk berinvestasi di IKN.

"Bagaimana investor menyikapi punya caranya dan punya mekanisme pasarnya untuk mempertimbangkan bagaimana mendapatkan bahan baku yang mudah dan cepat," ungkapnya.




(aqi/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads