PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN tengah mengkaji program usulan Calon Presiden Prabowo Subianto tentang penyediaan 3 Juta Rumah. Salah satu aspek yang tengah dibahas adalah perihal pembiayaan program tersebut yang diharapkan tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan, untuk mencapai target 3 juta rumah butuh penyempurnaan skema pembiayaan. Dia mengusulkan beberapa pola skema pembiayaan untuk memuluskan rencana tersebut.
"Kita menyarankan beberapa pola, agak shifting dari FLPP (fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan). Apakah polanya menggunakan dana abadi, atau langsung ke Tapera, ini ada beberapa pilihan. Kita kasih beberapa pilihan dan itu diskusinya akan dijalani lagi," tutur dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, penyempurnaan pola pembiayaan ini perlu dilakukan, karena bila hanya mengandalkan pola saat ini maka target 3 juta rumah bakal sulit tercapai. Mengingat, target baru yang dicanangkan mencapai 3 kali lipat ketimbang program 1 juta rumah yang tengah berjalan saat ini.
"Yang pasti kalau pemerintah pakai pola subsidi yang sekarang dengan menyediakan liquidity, menurut kami nggak akan bisa dapat triple dari budget yang ada," jelasnya.
Namun demikian, pola-pola tersebut masih berupa usulan yang perlu dibahas lebih lanjut,
"(Harapannya) Sebelum itu (pergantian pemerintahan Agustus). Kita harap proses diputus, APBN memang new model karena nunggu APBN berbulan-bulan lagi," pungkasnya.
(shc/dna)