Kontrakan 1.000 pintu yang kini kembali viral pernah berada di masa jayanya. Kala itu kontrakan tersebut dibuka dengan harga sewa Rp 500.000/bulan.
Kala itu, hampir seluruhnya terisi penuh. Pengelola kontrakan, Maelani mengatakan kalau dulu yang menyewa di kontrakannya berlatar belakang berbeda-beda. Ada yang berprofesi sebagai polisi, tukang, sampai dengan pedagang kaki lima.
"Ada dari mantel yang kerja tukang, polisi juga ada malah. Tapi kalau polisi pas ditugasin baru ngontrak bawa istrinya gitu. Tukang cuangki, tukang es, banyak," ucap Maelani saat berbincang dengan detikcom belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, kondisi itu diakuinya sudah jauh berbeda dengan kondisi saat ini. Kala pandemi mendera dunia termasuk Indonesia, kontrakan ini ikut kena imbasnya.
Banyak pekerja dirumahkan, lalu ada tren kerja dari rumah dan bahkan ada pabrik dan perusahaan yang gulung tikar hingga pekerjanya kena imbas pemutusan hubungan kerja membuat kontrakan ini mulai ditinggalkan.
"Satu per satu pergi," ungkap dia.
Maelani sendiri adalah istri dari anak pemilik kontrakan yang dikenal dengan nama kontrakan 1.000 pintu itu. Diketahui pemilik kontrakan itu dikenal dengan nama H Ali yang kini sudah meninggal.
"Tapi ini memang pembagian waris dari almarhum ayah kami. Yang jelas yang di penjalin ini milik anak almarhum Haji Ali yang kedua, Muhammad Azmi Ridwan dan totalnya 455," ucap Maelani memperkenalkan diri.
Diakuinya, dengan kondisi yang saat ini kosong sebenarnya pihaknya ingin melakukan renovasi. Namun, itu belum bisa dilakukan karena mempertimbangkan jumlah kontrakan yang banyak sehingga memerlukan biaya yang besar untuk merenovasinya.
(dna/dna)