Biasanya, rumah-rumah tradisional di Jepang menggunakan pintu geser atau jendela rangka kayu yang dilapisi oleh kertas. Pintu, jendela, atau pembatas ruangan menggunakan kertas di Jepang disebut shoji.
Dalam hal ini, kertas yang digunakan tebal (bukan kertas tulis). Jika rusak, partisi shoji bisa diganti dengan mudah dengan harga yang tidak mahal.
Kertas pada shoji menggunakan kertas washi yang terbuat dari pohon mulberry Jepang. Sementara, rangkanya menggunakan kayu atau bambu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan Rumah Jepang Sering Pakai Pintu Geser dari Kayu dan Tirai Kertas
1. Mudah Dilepas Pasang
Salah satu alasan kenapa rumah Jepang pakai pintu geser yaitu karena bisa dilepas-pasang.
2. Bisa Disesuaikan dengan Musim
Dilansir dari Japan Objects, ketika musim panas di Jepang, kertas pada shoji bisa dilepaskan untuk mendapatkan sirkulasi udara yang lebih baik. Sedangkan, pada musim dingin, partisi shoji bisa digunakan agar mendapatkan kehangatan lebih.
3. Bentuknya Ringan dan Tipis
Bentuknya yang tipis dan ringan sering kali digunakan pada rumah-rumah di Jepang. Shoji lebih kuat kokoh dari tirai, namun tidak menonjol dari dinding kayu atau pintu.
4. Menciptakan Privasi Tanpa Menghalangi Cahaya
Partisi shoji sering digunakan untuk pembatas ruangan atau dinding kertas. Hal ini juga karena menciptakan privasi, tanpa menghalangi cahaya masuk dan suara yang bisa masuk.
2. Menciptakan Efek Unik
Kertas pada shoji (kertas washi) menciptakan efek yang unik, karena bisa membiaskan dan menyebarkan cahaya. Cahaya bisa masuk melewati partisi dengan lembut, sehingga cukup terang untuk menerangi ruangan.
5. Memberi Kesan Luas pada Ruangan
Pintu geser dan jendela shoji di rumah-rumah Jepang juga bisa dilepaskan dari jalurnya, kemudian disimpan di lemari. Partisi tersebut bisa dilepas untuk membuat ruangan semakin luas, lebih terbuka, dan lebih terintegrasi dengan sekitarnya.
(khq/inf)