Bisnis properti telah terbukti bisa bertahan bahkan terus bergerak di tengah situasi berbagai krisis, mulai krisis moneter, krisis global, hingga krisis karena pandemi COVID-19 beberapa tahun lalu. Ketahanan sektor ini membuat para praktisinya tetap optimistis termasuk untuk semakin ekspansif pada tahun ini.
Hal itu juga tidak terlepas dari proses pemilu yang telah dilewati dengan naman. Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini akan mencapai 4,7-5,5 persen yang dampaknya akan sangat baik untuk sektor properti.
Masih menggunakan data BI, periode triwulan terakhir tahun lalu juga mencatatkan penjualan rumah baru yang meningkat mencapai 3,37 persen untuk periode tahunan (yoy). Peningkatan penjualan ini bisa terjadi untuk seluruh tipe rumah mulai tipe kecil, menengah, hingga besar dengan persentase 1,6 persen, 6,29 persen, dan 19,93 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Survei BI juga meneropong kota-kota di Indonesia yang mencatatkan perkembangan harga dan penjualan rumah terus meningkat. Ada 18 kota yang sangat aktif mencatatkan peningkatan itu yaitu Bandung, Bandar Lampung, Banjarmasin, Denpasar, Palembang, Semarinda, Yogyakarta, Padang, Medan, Makassar, Manado, Surabaya, Pontianak, Batam, Balikpapan, Jabodetabek-Banten, Pekanbaru, dan Samarinda.
Situasi ini membuat kalangan pengembang confident hingga melakukan aksi bisnis yang lebih ekspansif. Pengembang Citra Swarna Group (CSG) mengambil langkah ekspansif itu pada tahun 2024 dengan mengakuisisi kawasan properti Siantar City Square di Pemantang Siantar, Sumatera Utara.
Aktifitas melebarkan saya bisnis ke berbagai daerah di Indonesia ini tidak terlepas dari optimisme situasi bisnis properti yang akan terus membaik. Properti yang diakuisisi mencakup mal, hotel, dan waterpark dari PT Yan Graha Nusantara melalui anak usaha PT Elfa Jaya Pratama. Penandatanganan kesepakatan akuisisi telah dilakukan pekan ini.
Bersambung ke halaman selanjutnya.