Permintaan Rumah Tapak Naik, Tangerang Jadi Favorit

Permintaan Rumah Tapak Naik, Tangerang Jadi Favorit

Danica Adhitiawarman - detikProperti
Rabu, 28 Feb 2024 16:44 WIB
Warga beraktivitas di Perumahan Permata Mutiara Maja, Banten, Minggu (5/2/2023). Bank BTN mempermudah warga untuk mendapatkan rumah yaitu dengan adanya program KPR Informal, terutama dengan skema KPR Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT). Hal tersebut senada dengan komitmen BTN dalam menggarap sektor informal.
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) Indonesia mencatat permintaan pasar terhadap rumah tapak pada kuartal keempat 2023 terbilang cukup sehat. Sektor ini diperkirakan akan terus mendapat respon positif ke depannya.

"Kebutuhan akan rumah tapak ini menjadi suatu kebutuhan yang akhirnya memang men-generate demand yang cukup sehat," ujar Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim pada agenda media briefing yang dihadiri detikcom, Rabu (28/2/2024).

Pada kesempatan itu, ia menjelaskan beberapa tahun terakhir pemerintah cukup aktif memberikan insentif dengan keringanan pajak seperti yang diluncurkan pada November 2023 lalu. Menurut Yunus, hal itu telah menunjukkan dampak pada semester kedua tahun 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak pasokan-pasokan yang masuk, yang diluncurkan ketika memang adanya dari keringanan-keringanan pajak ini," ungkapnya.

Yunus memaparkan ketika keringanan pajak tersebut diberikan serta spesifik terhadap bangunan-bangunan yang akan jadi. Ketika para pengembang sudah bisa menjual stok rumah, barulah mereka meluncurkan produk-produk baru.

ADVERTISEMENT

"Jadi di situ korelasi antara pajak dan akhirnya banyaknya kebutuhan pasokan yang masuk. Yang kita lihat memang di tahun 2023 ini semester kedua angkanya mirip-mirip, yang diluncurkan 10 ribu, total demand pasar juga 10 ribu," katanya.

Ia pun menilai respons pasar cukup positif dalam menyambut pasokan rumah baru yang diluncurkan oleh para pengembang.

Lebih lanjut, Yunus menyebutkan kawasan yang menjadi lokasi favorit masyarakat. Dari rumah-rumah yang terjual di kawasan Bodetebak, Tangerang menjadi lokasi hunian favorit.

"Jadi masing-masing juga punya performa yang sehat, tapi kita lihat secara umum di Tangerang itu memang paling banyak adanya rumah-rumah ini, perumahan," ucapnya.

"Dan kita lihat mereka banyak mengeluarkan produk-produk, konsep-konsep baru dengan mengejar affordability atau jangkauan harga yang juga menjadi kunci akhirnya demand ini cukup sehat," sambungnya.

Untuk harga di bawah Rp 2 miliar, kurang lebih ada 80% rumah yang terjual. Ia pun menekankan keterjangkauan menjadi sebuah kunci untuk menyesuaikan target pasar, terutama terhadap kaum milenial.

Adapun aktivitas para pengembang terlihat cukup aktif. Belakangan ini ada beberapa launching perumahan skala besar, sehingga tidak terbatas klaster-klaster baru.

Namun, ia mengingatkan perlunya developer memperhatikan 'ceklis' yang dicari masyarakat. Kriteria tersebut antara lain aksesibilitas jalan, transportasi umum, serta fasilitas komersial.

"Tangerang itu yang paling established, kita bisa lihat dari pengembangannya berlangsung dari dulu adalah memang di daerah Tangerang. Kemudian, ditambah lagi memang dengan aksesibilitas," pungkas Yunus.




(zlf/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads