Kim Jong Un telah meresmikan pembangunan tahun ketiga proyek apartemen dalam acara groundbreaking di daerah Hwasong, utara ibu kota Pyongyang pada Jumat (23/2/2024). Uniknya, ada ledakan di tengah proses groundbreaking tersebut.
Prosesi groundbreaking ini dihadiri langsung oleh Presiden Kim Jong Un dan dimeriahkan dengan ledakan besar di belakang kerumunan pekerja dan rakyat yang menonton. Ledakan tersebut membumbung tinggi berwarna kehitaman. Tidak hanya itu ada juga kembang api yang muncul seperti percikan api kecil di sisi kanan dan kiri di luar barisan pekerja dan rakyat yang hadir.
Kim Jong Un yang berada di atas panggung dengan orang penting di Korea Utara. Mereka berdiri di belakang meja berwarna coklat. Di hadapan Kim Jong Un sudah tergeletak tombol berwarna cokelat. Tombol tersebut digunakan untuk mengaktifkan ledakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Jika di negara lain proses groundbreaking dilakukan dengan menyekop tanah yang akan dijadikan tempat pembangunan. Korea Utara justru mengaktifkan ledakan dan kembang api di tempat pembangunan proyek.
Para pekerja yang hadir dalam upacara tersebut yang menurut NK News terdiri dari ribuan orang mengenakan topi proyek berwarna-warni. Bahkan mereka juga membawa papan propaganda dukungan terhadap pembangunan apartemen tersebut.
Korea Utara sempat mengatakan jalan Songhwa di tenggara Pyongyang adalah lokasi pembangunan 10.000 rumah pada 2021, namun akhirnya dipindahkan ke Hwasong pada 2022. Proyek apartemen di daerah Hwasong, Korea Utara ini telah dimulai kembali pada 2022 dan akan berakhir pada 2025 dengan target jumlah rumah yang terealisasi sebanyak 50.000 rumah. Pada pembangunan ketiga ini, Korea Utara akan membangun 10.000 unit rumah di atas lahan seluas 90 hektare.
"Sekelompok rumah tinggal dan bangunan umum yang unik termasuk fasilitas pendidikan, kesehatan masyarakat, komersial dan pelayanan publik dalam proyek tahap ketiga di kawasan Hwasong. Menjadikan ibu kota Pyongyang lebih indah seiring dengan kawasan yang akan menjadi modern distrik administratif," kata Perdana Menteri Kabinet Kim Tok Hun seperti yang dikutip dari NK News pada Selasa (27/2/2024).
Untuk saat ini jumlah rumah yang telah dibangun sekitar 30.000 rumah yang menggunakan pilar beton dan besi beton, dindingnya sendiri terbuat dari batu bata beton buatan tangan yang bentuknya tidak konsisten dan dihaluskan dengan mortar.
Meskipun pembangunan proyek 50.000 rumah sudah dilakukan sejak 2022, menurut NK News yang melihat dari tayangan media pemerintah Korea Utara, Jalan Songhwa dan Jalan Hwasong yang menjadi lokasi pembangunan belum terlihat ramai. Padahal 50.000 rumah tersebut disediakan oleh pemerintah kepada rakyatnya gratis.
(aqi/zlf)