Bisnis pengembangan properti bukan sekadar membangun produk kemudian memasarkannya. Ada banyak hal yang harus dipersiapkan dan terlebih lagi bisnis pengembangan properti membutuhkan waktu yang panjang karena harus mempersiapkan berbagai infrastruktur, sarana, hingga fasilitas untuk memenuhi perkembangan kawasannya.
Dibandingkan bisnis lainnya, properti juga membutuhkan rentang perizinan yang panjang dan komprehensif. Hampir seluruh instansi maupun kementerian bisa terlibat terkait pengurusan perizinan maupun legalitas untuk mengembangkan sebuah kawasan. Karena itu bisnis properti tidak bisa hit and run dan perlu membangun reputasi maupun track record supaya bisa diterima pasar dengan baik.
Kompleksitas maupun rentang bisnis yang panjang ini tentunya sangat disadari oleh kalangan pengembang. Menurut Director PT Summarecon Agung Tbk Sharif Benyamin, kesuksesan pengembangan proyek properti tidak bisa dilakukan sendiri tapi melibatkan banyak pihak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejauh ini Summarecon sebagai pengembang telah sukses menorehkan kiprah bisnis melalui track record pengembangan yang panjang sejak tahun 1975 lalu. Track record panjang itu yang coba kami rangkum dalam Summarecon Membangun untuk memacu semua partner maupun stakeholder semakin confident memasarkan produk yang kami kembangkan," ujarnya.
Kesuksesan pemasaran sebuah produk properti pastinya tidak terlepas dari tiga pilar: developer, property agent/in-house, dan kalangan perbankan. Dikatakannya, Summarecon Membangun juga untuk menunjukkan konsistensi pengembangan melalui sebuah inovasi terkait kawasan-kawasan yang memberikan beragam fasilitas terbaik kepada penghuni dan masyarakat sekitar.
Director Summarecon Herman Nagaria mengatakan, dalam situasi market yang tidak menentu, pengembang harus terus berinovasi dan menerapkan strategi supaya tetap dipercaya konsumen sekaligus meningkatkan kinerja dan kualitas produk.
"Summarecon Membangun menjadi komitmen kami untuk terus menyiapkan pengembangan-pengembangan baru yang akan kita luncurkan. Salah satunya dalam waktu dekat kami akan meluncurkan proyek pengembangan kawasan ke sembilan yaitu Summarecon Tangerang," katanya.
Sebagai pengembang, Summarecon mendorong pengembangan proyeknya. Beberapa di antaranya yaitu kawasan komersial bernuansa danau Urban Lake Park di Summarecon Serpong. Telah dibuka juga Teras Lakon, sebuah bangunan ikonik yang merupakan bagian dari ekosistem Lakon Indonesia untuk mempertemukan berbagai ahli dan para kreatif dari berbagai latar belakang untuk bergerak melakukan usaha pelestarian budaya Indonesia.
Summarecon Mall Bekasi tahap dua akan dibuka pada semester kedua tahun 2025, Summarecon Mall Bandung yang telah dibuka awal Januari 2024 akan segera disusul dengan ITB Innovation Park dan Museum The Journey-GBI di Summarecon Bandung.
Kemudian Summarecon Villagio Outlets di Summarecon Emerald Karawang yang telah dibuka bulan Oktober tahun lalu. Summarecon Mall Makassar, Summarecon Convention Centre, dan Sekolah Islam Al Azhar juga akan segera hadir di Summarecon Mutiara Makassar. Yang lainnya, Banyan Tree Resort dan Teras by Plataran akan hadir di Summarecon Bogor dan Food Village dan Sekolah Terpadu Pahoa yang akan hadir di Summarecon Crown Gading.
Pengembang ini juga punya cara sendiri dalam menjaga hubungan baik dengan para mitra yang punya peran strategis dalam menjamin tersedianya hunian yang layak bagi masyarakat dan kosumen. Salah satunya lewat penyelenggaraan Summarecon Annual Awards 2024.
(zlf/zlf)