Kebutuhan rumah di Amerika setiap tahunnya meningkat. Tidak semua dari mereka yang memiliki kemampuan finansial yang mencukupi untuk membeli rumah baru atau sekadar menyewa.
Salah satu alternatif yang banyak dipilih oleh orang Amerika adalah tinggal di campervan atau rumah mobil. Pengadaannya yang lebih murah dari rumah konvensional dan memudahkan berpindah tempat membuat tinggal di campervan cukup menggiurkan.
Ditambah tinggal di campervan, orang Amerika tidak perlu membayar pajak properti atau biaya sewa. Hal ini dikarenakan campervan tidak termasuk bagian dari properti.
Pajak yang akan dikenakan justru pajak penjualan, pajak lokal, pajak negara bagian, dan federal atas penghasilan apa pun yang diterima misalnya dari gaji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tinggal di campervan dan terus berpindah tetap butuh biaya bukan untuk membayar bensin, makan sehari-hari, atau biaya parkir jika menyimpannya di tempat yang dikomersialkan. Jika tidak melakukan hal ini, penghuni campervan tetap dinyatakan melanggar hukum dan dapat dikenakan denda.
Lalu, bagaimana cara membayar pajak sebagai penghuni campervan? Melansir dari Nomadic News pada Minggu (25/2/2014) berikut tata caranya.
Tentukan Domisili Negara Bagian
Tinggal berpindah dengan campervan pasti penghuninya tidak memiliki alamat rumah. Jika ditanya mungkin akan menjawab dengan alamat rumah orangtua atau kerabatnya.
Lalu bagaimana dengan informasi yang tertera di dalam pajak? Isi dengan alamat tempat tinggal sebelum memutuskan untuk berpindah dengan campervan. Mengisi dengan alamat orangtua atau kerabat dekat juga tidak masalah asalkan bertanggung jawab terhadap pengisiannya.
Mengajukan Beberapa Berkas
Sama seperti yang Anda lakukan saat tinggal di rumah atau apartemen, penghuni campervan beberapa berkas diantaranya pengembalian pajak pendapatan federal dan pajak SPT negara bagian.
Pengenaan Pajak Campervan di Indonesia
Menurut pengamat perkotaan, Yayat Supriyatna, campervan atau rumah mobil kurang cocok menjadi tempat tinggal jangka panjang di Indonesia. Mobil rumah ini lebih cocok sebagai hunian rekreatif.
"Bukan (solusi). Konsepnya itu konsep rekreatif dan tren ke depannya jika suatu saat orang berubah pemikiran, nggak perlu punya anak atau istri, yang penting punya mobil, mau rumah mobil, bisa terjadi," kata Yayat.
Penggunaan campervan sebagai tempat tinggal juga belum legal di Indonesia karena campervan tidak dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), melainkan hanya pajak kendaraan.
"Bisa. Kategorinya pajak kendaraan bermotor. Sebagai mobil wisata. Masih aspek kendaraan bermotor bukan hunian," ujarnya.
(aqi/dna)