Saat ini, tengah terjadi fenomena alih fungsi hotel menjadi apartemen sewa di kawasan Jakarta, khususnya di area Central Business District (CBD). Fenomena yang disebut sebagai repurposing ini mulai terlihat sejak semester II 2023.
"Kami juga menemukan dalam semester II 2023 ini ada fenomena repurposing. jadi ada beberapa building yang menjadi tambahan stok (apartemen sewa) saat ini yang merupakan repurposing dari hotel sebelumnya ke fungsi apartemen sewa," kata Senior Advisor Research Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat dalam konferensi pers daring, dikutip Kamis (22/2/2024).
Fenomena ini terjadi bukan tanpa alasan. Menurut Syarifah, hal ini terjadi karena kebutuhan akan tempat tinggal khususnya apartemen sewa tengah banyak dicari terutama bagi para ekspatriat atau warga negara asing (WNA) yang bekerja di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami juga melihat after pandemi arus migrasi WNA kembali ke Indonesia cukup tinggi. Dari beberapa tenant Asia yang masuk cukup tinggi di Indonesia khususnya Jakarta menyebabkan bahwa alternatif-alternatif ruang untuk apartemen sewa memang dibutuhkan, terutama untuk wilayah-wilayah yang.. misalnya CBD yang paling agresif untuk dihuni oleh para tenant WNA saat ini," tuturnya.
Syarifah mengatakan, repurposing atau konversi hotel ke apartemen sewa tidak membutuhkan biaya yang cukup besar, sehingga dinilai efisien. Hal itu karena selain memiliki basis operasi yang sama, konversi hotel ke apartemen sewa juga bisa memberikan kepastian tingkat keterisian kamar.
"Karena untuk hotel ketika mereka men-set up fungsi operasionalnya untuk hotel, mereka secara konsisten harus terus menarik tenant sementara apartemen sewa ini relatively stable untuk hunian," paparnya.
"Ketika mereka masuk, let say untuk long term misalnya minimal 6 bulan, kita lihat bahwa keterisian dalam 6 bulan stabil, dalam arti untuk di apartemen sewa untuk long term ketika kita sudah memiliki tenant dalam 6 bulan setidaknya 6 bulan sudah stabil untuk tingkat keterisian. Sementara hotel harus terus berinovasi program juga agar produknya dilihat oleh konsumen," sambungnya.
Belum lagi, banyaknya hotel-hotel baru dengan desain yang lebih fresh dan harga yang cukup murah membuat persaingan menjadi cukup ketat. Maka dari itu, kini mulai banyak alih fungsi hotel menjadi apartemen sewa.
"Saat ini banyak muncul kehadiran hotel-hotel baru yang mungkin lebih segar dan dengan harga yang lebih ekonomis dan juga dengan building-building baru yang building age-nya relatif lebih muda sehingga untuk hotel-hotel dengan building age yang sudah lebih mature ini perlu melakukan inovasi-inovasi, dia harus bersaing dengan hotel-hotel yang sifatnya lebih low budget yang tampilan fisiknya lebih fresh, sementara salah satu inovasinya di sini adalah repurposing," tuturnya.
(abr/abr)