.webp)
Jika biasanya apartemen dibangun dengan model bangunan yang tertutup dan hanya menyisakan balkon kecil untuk melihat ke arah luar. Berbeda dengan apartemen di tengah ibu kota Jepang yakni Tokyo yang memiliki apartemen unik yang bagian luarnya transparan.
Mengutip dari situs India Times pada Kamis (22/2/2024), apartemen transparan ini disebut micro apartment dan tidak bisa dilihat melalui Google karena di blur untuk melindungi privasi penghuninya.
Bagaimana tidak? Masuk ke dalam apartemen ini, kamu layaknya menjadi ikan di akuarium. Semua perabotan dan kegiatan di dalam rumah terlihat dari luar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apakah tidak ada gorden? Tentu ada, sekitar 20 tirai gulung tersembunyi di atas. Ketika kamu merasa butuh privasi atau cahaya dari luar terlalu terang, tirai gulung itu bisa ditarik ke bawah. Tetapi proses membuka dan menutup gorden tersebut membutuhkan waktu yang lama.
Uniknya meski seluruh dindingnya adalah kaca transparan, tetapi terdapat tembok kotak di tengah ruangan. Menilik dari video yang diunggah oleh YouTuber Norm Nakamura, tembok tersebut adalah akses menuju tangga atau pintu masuk dari setiap unit apartemen.
Jika kamu bertanya dimana letak kamar tidur di micro apartment ini, jawabannya adalah tidak ada. Norm mengatakan kemungkinan orang-orang yang tinggal di apartemen tersebut memakai kasur yang digelar langsung di lantai atau dalam kebudayaan Jepang disebut tatami.
Setiap penghuni akan mendapatkan 4 lorong ruangan yakni lorong pertama terdapat bathtub dan 1 WC, lorong kedua bathtub dan wastafel, lorong ketiga dapur kecil dengan kompor listrik, dishwasher, serta mesin cuci, dan lorong terakhir adalah sisi yang kosong dan paling luas diantara keempatnya.
Kedua bathtub di apartemen ini memiliki tirai yang bisa ditutup mengelilingi bak mandi tersebut. Tetapi untuk WC tidak ada penutup sama sekali. Untuk menjaga privasi, penghuninya perlu menurunkan tirai gulung.
Norm Nakamura mengatakan luas lorong tempat bathub dan WC hanya 90 cm. Sementara lorong yang tidak diisi oleh perabotan rumah, memiliki luas sekitar 160 cm dan lebih lebar dibanding lorong lainnya.
Lorong tersebut diyakini oleh Norm dibuat lebih luas karena diperuntukkan sebagai kamar tidur di apartemen tersebut. Ditambah tidak ada perabotan lainnya. Sayangnya di apartemen ini tidak memiliki kabinet penyimpanan untuk meletakkan perabotan masak atau lemari pakaian.
Dapur di apartemen ini juga kecil dan bahkan tidak terlihat seperti dapur jika tidak menyadari kehadiran kompor listrik di samping westafel. Ketika diukur oleh Norm dari jendela ke dinding, ukuran lorong terakhir ini hanya berbeda 5 cm dari lebar lorong bathub yakni 95 cm.
Apartemen tanpa dinding tersebut membuat sistem perkabelan diletakkan di bawah lantai. Kamu tidak akan melihat stop kontak atau kabel colokan listrik di dinding apalagi jendela kaca.
Stop kontak tersembunyi di lantai yang telah dibolongi dan menyisakan sedikit celah untuk menarik tutupnya. Ketika dibuka kamu akan melihat beberapa stop kontak untuk listrik, WiFi, dan TV. Norm menemukan sedikitnya 3 lubang dengan penutup di sudut-sudut rumah.
Meski luas dan fasilitasnya minim untuk sebuah hunian yang nyaman, tetapi dari apartemen ini kamu bisa melihat ujung Tokyo Tower yang mencuat di antara rumah-rumah tinggi. Sementara itu harga sewa dari unit apartemen ini adalah sekitar US$ 900 atau Rp 14 juta rupiah per bulan.
(aqi/aqi)
