Penjabat (Pj) Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika bersama Dinas Sosial (Dinsos) Klungkung meletakkan batu pertama untuk pembangunan rumah milik salah satu warga di Banjar Pande, Desa Tegak, Klungkung, Bali pada Jumat (16/2/2024). Rumah ini milik seorang lansia bernama Ni Wayan Rakni.
Pembangunan rumah Nenek Rakni akan dilakukan melalui program bedah rumah. Pasalnya, kondisi rumah Nenek Rakni saat ini cukup memprihatinkan hingga viral di media sosial. Bangunan tersebut nyaris roboh dan bocor saat hujan datang.
Nenek Rakni mengatakan rumah berukuran 4x6 meter itu adalah peninggalan orang tuanya. Rumah ini dulunya hanya beratapkan ilalang dengan dinding dari tanah liat. Namun, kini rumah itu diperbaiki dengan bahan bangunan yang lebih layak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini bangunan dari saya kecil milik orang tua, atapnya dulu ilalang sudah diganti jadi genteng dan seng. Tapi sudah rusak juga, temboknya dari tanah liat. Sekarang hanya dipakai dapur karena atapnya sudah bocor, " kata Rakni seperti dikutip dari detikBali pada Jumat (16/2/2024).
Dalam lahan seluas 10 are, Nenek Rakni tinggal bersama 3 keluarga lainnya yang memiliki rumah masing-masing. Ketiga keluarga lainnya telah mendapatkan bantuan dari Dinsos Klungkung dalam program bedah rumah.
Diketahui, anggaran untuk program bedah rumah ini berasal dari APBD. Pemerintah kabupaten (Pemkab) mengeluarkan anggaran Rp 40 juta untuk 1 unit rumah. Proses pembangunan direncanakan akan berlangsung selama 3 bulan, dimulai 1 Februari sampai 30 April dengan pengawasan dari Dinsos Klungkung.
Bantuan bedah rumah untuk rumah Nenek Rakni dari Dinsos Klungkung tadinya akan dilakukan pada 2025. Namun, melihat kondisi bangunan yang sudah tidak layak maka renovasi rumah Nenek Rakni dimajukan dan menjadi prioritas Dinsos Klungkung di tahun ini.
Kepala Dinsos Klungkung I Gusti Agung Putra Mahajaya mengatakan lewat program bedah rumah ini nantinya akan ada 50 rumah yang dibedah dan 19 rumah yang direhabilitasi. Jumlah rumah yang akan direnovasi ini jauh lebih sedikit dari rumah rusak yang terdata yakni 212 usulan bedah rumah dan 39 rehabilitasi pada 2024.
"Yang rumahnya benar-benar sudah tidak bisa ditempati lagi, kemudian rumah yang ditempati oleh penyandang disabilitas dengan anggaran dari APBD 2024 Rp 2,53 miliar," sebut Putra Mahajaya.
Sebagai informasi, Dinsos Klungkung mencatat ada 3.615 masyarakat kategori miskin yang sudah menikmati bantuan berupa rumah gratis di Gumi Serombotan. Rinciannya, bantuan bedah rumah 1.918 unit dan rehab rumah 1.697 unit. Bantuan itu ditangani oleh Dinsos Klungkung dalam kurun waktu 2013-2024. Adapun, program bedah rumah dan rehab rumah menggunakan anggaran APBD Klungkung dan dana dari Kementerian Sosial.
(aqi/abr)