Rumah milik Abah Jajang yang terletak di Kampung Rawa Dewa, Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menyajikan pemandangan yang sangat indah. Saking indahnya, rumah Abah Jajang kerap dijuluki memiliki pemandangan surga dunia.
Rumah Abah Jajang dibangun pada 1995 dan ditempatinya hingga saat ini. Desain rumah tersebut terbilang cukup sederhana yaitu berupa rumah panggung yang terbuat dari kayu dan bilah bambu. Luasnya hanya 6x9 meter atau 54 meter persegi (m2) dengan 3 kamar tidur dan sebuah dapur yang masih menggunakan tungku tradisional dengan kayu bakar.
![]() |
Hal yang menjadikan rumah ini istimewa yaitu pemandangan yang berada di sekelilingnya. Pada bagian depan rumah terdapat Curug Citambur, salah satu air terjun tertinggi di Jawa Barat dengan ketinggian mencapai 130 meter. Di halaman depan rumah Abah Jajang juga terdapat halaman luas yang dihiasi rerumputan hijau dan berbagai macam bunga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, semua hal tersebut bisa dilihatnya dari balik jendela. Namun, kini hal itu tidak bisa dilakukan lagi karena pada kaca jendela rumahnya dipenuhi oleh stiker yang ditempel oleh wisatawan yang datang.
![]() |
Stiker-stiker itu tidak hanya dipasang pada satu jendela saja, melainkan dipasang pada empat jendela. Tak hanya menghalangi pemandangan dari dalam rumah, stiker yang dipasang secara tidak beraturan itu juga merusak estetika bangunan rumah Abah Jajang. Abah Jajang mengatakan, stiker itu dipasang oleh wisatawan sebagai kenang-kenangan mereka sudah berkunjung ke Rumah Abah Jajang.
"Iya dipasang sama pengunjung. Mau nolak tidak enak Abah. Karena kan Abah ingin semua jadi keluarga Abah," tuturnya, dikutip dari detikJabar, Rabu (7/2/2024).
Sementara itu, Bupati Cianjur Herman Suherman, menyayangkan perilaku oknum wisatawan tersebut. Sebab, pemasangan stiker tersebut membuat kekhasan dan keunikan rumah Abah Jajang berkurang. Ia mengatakan rencananya jendela tersebut akan diganti dengan yang baru agar rumah Abah Jajang kembali seperti semula.
"Kacanya akan diganti dengan yang baru. Nanti difasilitasi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata," ungkapnya.
Sebagai penggantinya, kata Herman, Pemkab akan membuat tempat khusus untuk pemasangan stiker dan ucapan kesan ataupun pesan selama berkunjung ke Rumah Abah Jajang.
"Nanti kita siapkan ruang khusus untuk pemasangan stiker atau menuliskan kata-kata terkait kunjungannya ke rumah Abah Jajang. Supaya tidak mengotori atau merusak keindahan rumah aslinya," kata dia.
(abr/zlf)