Pemandangan Curug Citambur kini tak bisa lagi dilihat oleh Abah Jajang dari dalam rumah. Hal itu karena saat ini jendela rumah miliknya dipenuhi oleh stiker dari komunitas wisatawan yang datang berkunjung.
Stiker tersebut, tidak hanya dipasang pada satu jendela saja, melainkan dipasang pada empat kaca jendela rumah panggung tersebut. Abah Jajang, mengatakan stiker itu dipasang oleh wisatawan sebagai kenang-kenangan mereka sudah berkunjung ke Rumah Abah Jajang.
"Iya dipasang sama pengunjung. Mau nolak tidak enak Abah. Karena kan Abah ingin semua jadi keluarga Abah," tuturnya, dikutip dari detikJabar, Rabu (7/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, pemandangan indah bak surga dunia itu bisa tampak jelas dari dalam rumah Abah Jajang yang sempat ditawar Rp 2,5 miliar oleh pengusaha asal Jakarta. Tak hanya menutupi pemandangan dari dalam, stiker yang dipasang tak beraturan itu membuat keindahan rumah zaman dulu itupun berkurang
Di sisi lain, Bupati Cianjur Herman Suherman, menyayangkan perilaku oknum wisatawan tersebut. Sebab, pemasangan stiker tersebut membuat kekhasan dan keunikan rumah Abah Jajang berkurang.
![]() |
Herman mengungkapkan, rencananya jendela tersebut akan diganti dengan yang baru agar rumah Abah Jajang kembali seperti semula.
"Kacanya akan diganti dengan yang baru. Nanti difasilitasi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata," ungkapnya.
Nantinya, kata Herman, Pemkab akan menyediakan tempat khusus untuk pemasangan stiker dan ucapan kesan ataupun pesan selama berkunjung ke Rumah Abah Jajang. Jadi, rumah Abah Jajang tidak akan dipenuhi oleh stiker yang bisa merusak keindahannya.
"Nanti kita siapkan ruang khusus untuk pemasangan stiker atau menuliskan kata-kata terkait kunjungannya ke rumah Abah Jajang. Supaya tidak mengotori atau merusak keindahan rumah aslinya," kata dia.
Untuk diketahui, Rumah Abah Jajang mendadak viral di media sosial pada Maret 2023 lalu. Rumah dengan pemandangan eksotis bak surga dunia itu viral usai ditawar Rp 2,5 miliar oleh seorang pengusaha asal Jakarta. Namun, pemilik rumah menolak lantaran tidak ingin tempat tinggal yang puluhan tahun didiami itu dijual pada orang lain.
(abr/abr)