Prospek Properti Nasional 2024 Diramal Cerah, Pengembang Semringah

Prospek Properti Nasional 2024 Diramal Cerah, Pengembang Semringah

Sekar Aqillah Indraswari - detikProperti
Jumat, 02 Feb 2024 14:01 WIB
BSD City/Sinar Mas Land
Ilustrasi Prospek Industri Properti Nasional (Foto: BSD City/Sinar Mas Land)
Jakarta -

Bank Indonesia telah memproyeksi pertumbuhan perekonomian Indonesia pada 2024 akan mencapai 4,7 - 5,5 persen dan terus meningkat hingga 5,6 persen di tahun 2025 mendatang.

Proyeksi ini meliputi potensi sektor properti nasional yang diprediksi akan tetap berada pada grafik yang bertumbuh.

Pengamat properti, Anton Sitorus, pemerintah tengah menyiapkan insentif untuk menjaga pertumbuhan industri properti saat ini. Bentuk insentif itu sendiri berupa Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah untuk pembelian rumah baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Salah satunya adalah penetapan kebijakan insentif berupa Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk pembelian rumah baru, baik rumah tapak ataupun apartemen siap huni, mulai November 2023-Desember 2024," kata Anton dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Jumat (2/2/2024).

Dia meyakini insentif PPN DTP ini bisa menjadi angin segar untuk sektor properti di Indonesia terus bertumbuh dengan tren-tren baru yang akan berkembang.

ADVERTISEMENT

"Semua itu memberikan angin segar optimisme sebagai salah satu pendorong utama yang menjaga sektor properti tetap bertumbuh. Pertumbuhan properti tahun ini akan diwarnai oleh tren-tren baru yang beradaptasi dengan dinamika pasar," lanjutnya.

Sementara itu, Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), Hermawan Wijaya memprediksi generasi milenial akan tetap menjadi pasar terbesar industri properti hingga tahun 2045.

Menurutnya apabila nantinya minat masyarakat untuk membeli properti menurun, hal itu dikarenakan adanya perubahan tren, kondisi ekonomi global dan nasional.

"Namun kami tetap berkeyakinan bahwa strategi inovasi produk Sinar Mas Land yang selalu memperhatikan tren dan kebutuhan konsumen akan dapat menjawab kebutuhan pasar," jelasnya Sebagai langkah antisipasi, Sinar Mas Land membuat strategi berfokus pada kemitraan strategis dan pengembangan produk dan jasa yang inovatif dan berkualitas. Selain itu mereka juga melakukan diversifikasi portofolio produk dan geografis dengan cadangan lahan yang luas.

"Merujuk dari hasil kinerja perusahaan, kami sangat optimistis bahwa tahun ini industri properti akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Tanah Air," lanjutnya.

Melihat kondisi sektor properti di 2024, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) optimistis berada pada jalur yang relatif positif.

Optimisme ini didasarkan pada Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan III 2023 yang tumbuh sebesar 1,96% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 1,92% (yoy).

Mereka pun telah menargetkan prapenjualan sebesar Rp 9,50 triliun pada 2024 menyamakan dengan pencapaian mereka di 2023. Pencapaian Rp 9,50 triliun di tahun lalu itu adalah rekor mereka yang sebelumnya menetapkan target prapenjualan awal sebesar Rp 8,80 triliun.

Sementara itu, Sinar Mas Land berencana meluncurkan produk dengan kisaran harga mulai dari Rp 1 miliar hingga Rp 30 miliar per unit untuk rumah tapak (segmen menengah hingga premium), produk komersial termasuk ruko, apartemen/kondominium, dan kavling lahan komersial termasuk yang dijual kepada perusahaan joint venture pada 2024.

Adapun sejumlah produk properti Sinar Mas Land dengan kategori premium yang mendapatkan sambutan baik di tahun 2023 adalah Nava Park dan Enchante.

(dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads