Bangunan lima lantai di Cina diseret dua kapal derek di Sungai Yangtze sejauh 103 km setelah dipaksa pindah oleh pemerintah setempat.
Bangunan tersebut sebenarnya adalah sebuah restoran terapung di Cina. Di sana pengunjung bisa menyantap makanan, karaoke, hingga memarkirkan kendaraan di atas atapnya.
Sayangnya restoran bernama Impression Jiangjin ini melanggar sejumlah aturan. Salah satunya adalah menyebabkan polusi di Sungai Yangtze.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelanggan restoran Impression Jiangjin ketahuan sering membuang sampah sembarangan di pinggir sungai. Beberapa sampah yang terbuang adalah sampah plastik dan botol kaca yang sulit terutai.
Pemerintah Chongqing pun mengambil tindakan tegas terhadap restoran Impression Jiangjin dan 8 restoran lainnya. Mereka diminta untuk berhenti beroperasi sebelum 16 Juni 2018.
Keputusan ini untuk menjaga kebersihan Sungai Yangtze yang merupakan sungai terpanjang di Eurasia (Eropa dan Asia) dan terpanjang ketiga di dunia yakni 6.300 km.
Pihak restoran Impression Jiangjin tidak bisa membantah perintah relokasi ini karena keterbatasan biaya. Bahkan mereka tidak dapat merenovasi beberapa kerusakan pada bangunan tersebut.
Setelah mendapatkan izin dari otoritas Chongqing untuk berpindah melalui Sungai Yangtze, restoran Impression Jiangjin mengapung selama 1,5 jam.
Tujuan mereka adalah Distrik Fuling yang memiliki permukaan air yang tinggi sehingga aman untuk lokasi mengapungkan sebuah gedung 5 lantai.
Perpindahan restoran Impression Jiangjin ini juga diikuti dengan pergantian pemilik bangunan. Namun, kabarnya pemilik bangunan yang baru tidak ingin melanjutkan bisnis restoran tersebut. Dia lebih tertarik untuk bangunan tersebut menjadi museum air yang menampilkan sejarah perkembangan kapal dan pelayaran di Tiga Ngarai.
Berdasarkan situs ichongqing.info yang tayang pada (2/1/2019), Restoran Impression Jiangjin dikabarkan telah resmi ditutup.
(dna/dna)