Para warga di Desa Legung Timur, Kecamatan Batang-batang, Sumenep, Madura, Jawa Timur ini memiliki tradisi yang unik yaitu tidur dengan beralaskan pasir. Tak heran, desa tersebut juga disebut sebagai kampung kasur pasir.
Mereka memang mempunyai kasur seperti pada umumnya, tetapi lebih memilih untuk tidur beralaskan pasir. Kenapa ya?
Menurut pengakuan Daeng, salah satu orang yang pernah berkunjung ke Desa Legung Timur sekaligus pemilik akun Instagram @daeengg, bukan tanpa alasan para warga desa tidur hanya beralaskan pasir. Sebab, para warga desa sudah melakukan hal itu secara turun temurun dari zaman nenek moyang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu kampung (tidur di kasur pasir), tapi mereka memang masih punya kasur-kasur biasa tapi di setiap rumah itu masih ada kasur pasir dan itu sudah turun temurun dari dulu seperti itu," ujar Daeng kepada detikProperti, Senin (29/1/2024).
"Dari nenek moyang. Karena memang di bawah rumah mereka itu semuanya pasir, mungkin karena itu kebiasaan mereka zaman dulu belum ada lantai jadi kebiasaan mereka tidurnya di pasir karena dasar dari rumah mereka memang pasir di bawahnya itu," sambungnya.
Tak hanya dilakukan turun temurun, tidur di kasur pasir juga dipercaya mampu menghilangkan berbagai penyakit. Daeng juga mengungkapkan para warga di sana lebih senang tidur beralaskan pasir karena terasa lebih sejuk dari kasur biasa.
"Mungkin karena karena kebiasaan kali ya dan mereka lebih nyaman katanya tidur di pasir karena lebih adem. Konon katanya itu (tidur di pasir) bisa menyembuhkan berbagai penyakit, tapi saya nggak tanya lebih lanjut terkait penyakit apa saja yang bisa disembuhkan," ungkapnya.
Daeng yang merupakan seorang traveler mengaku diajak temannya untuk berkunjung ke desa tersebut. Ketika sampai di desa tersebut dirinya cukup heran karena menemukan hal yang tidak biasa terjadi, yaitu tidur di atas pasir.
Ketika berkunjung ke rumah seorang warga, ia berkesempatan untuk memegang pasir berwarna cokelat itu secara langsung. Dari pengakuannya, pasir tersebut terasa sangat halus.
"Jadi pasirnya itu sebelum ditaruh di situ yang bagian atasnya itu diayak dulu, jadi diambil yang halus-halusnya aja," tuturnya.
Daeng memperkirakan pasir-pasir tersebut didapat warga dari pantai sekitar. Sebab, desa tersebut cukup dekat dengan pesisir pantai, hanya sekitar 100 meter saja.
Sebelumnya diberitakan, baru-baru ini ramai di media sosial soal warga Desa Legung Timur, Kecamatan Batang-batang, Sumenep, Madura yang tidur beralaskan pasir. Peristiwa ini diabadikan oleh akun Instagram @daeengg yang sedang berkunjung beberapa waktu lalu.
Dalam video yang diunggahnya, terlihat rumah-rumah di desa tersebut sudah berbentuk permanen dengan lantai keramik dan dinding dari bata. Namun, ketika memasuki sebuah kamar, tidak ada kasur pada umumnya, hanya 'kasur' dari pasar saja.
Tak hanya di kamar, ternyata kasur pasir juga ada di bagian pekarangan rumah. Dalam video tersebut, kasur pasir dilengkapi dengan bantal dan guling serta terdapat gazebo di belakangnya untuk bersantai. Tak hanya itu, di sana juga terdapat televisi juga.
(abr/zlf)