Vila tempat pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi menjadi tahanan rumah selama 15 tahun, berencana dilelang oleh militer Myanmar.
Vila tersebut dibanderol mulai dari US$ 90 juta atau setara dengan Rp 1 triliun (Kurs Rp 15.828). Mengutip dari Reuters, Senin (29/1), vila tersebut akan mulai dilelang 20 Maret.
"Kalau ada pembeli, rumah itu akan dijual. Kita lihat saja ada pembelinya atau tidak," kata sumber yang tidak disebutkan namanya kepada Reuters.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vila tersebut diputuskan dilelang karena Suu Kyi mengalami perselisihan dengan saudaranya, Aung San Oo (78) yang juga menginginkan rumah tersebut.
Aung San Oo, telah menggugatnya untuk mendapatkan vila tersebut sejak 2000 yang didaftarkan atas nama ibu mereka, Khin Kyi.
Sesuai dengan keputusan pengadilan, kedua bersaudara itu harus berbagi hasil dari penjualan vila tersebut. Pihak Aung San Oo tidak dapat dihubungi oleh pihak Reuters untuk dimintai keterangan.
Sementara itu, Aung San Suu Kyi sendiri kembali ditahan pada 2021 lalu. Kemudian pada 24 Juli 2023 dia dipindahkan menjadi tahanan rumah di Naypyitaw.
Peraih Nobel itu sebelumnya ditahan di kediaman bergaya kolonial kumuh di Danau Inya Yangon hingga tahun 2012.
Sebagai pro demokrasi di Myanmar, Suu Kyi menghadapi hukuman 27 tahun penjara atas tuduhan pengkhianatan dan penyuapan hingga pelanggaran undang-undang telekomunikasi. Tetapi tuduhan tersebut dia bantah.
Selama aktif, Aung San Suu Kyi kerap menjadikan rumah tersebut sebagai tempat pertemuan penting. Mulai dari aksi orasi di hadapan pendukungnya, pertemuan dengan mantan presiden Amerika Serikat, Barack Obama, dan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton.
(zlf/zlf)