Survei: 48% Warga Jabodetabek Tak Siap Hadapi Banjir, Ini Alasannya

Survei: 48% Warga Jabodetabek Tak Siap Hadapi Banjir, Ini Alasannya

Sekar Aqillah Indraswa - detikProperti
Selasa, 23 Jan 2024 14:32 WIB
Jalan Kemang Raya Jakarta Selatan tergenang sore ini. Tinggi genangan air diperkirakan 40 cm. Pantauan detikcom pukul 15.30 WIB, di lokasi, Kamis (4/1/2024), lokasi genangan tepatnya berada di wilayah Kem Chicks atau Colony Kemang.
Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Hasil survei Health Collaborative Center (HCC) menunjukkan 48% warga Jabodetabek memiliki skor kesiagaan terhadap bencana banjir yang rendah. Survei ini dilakukan di 23 kota besar Indonesia yang kerap dilanda banjir. Sebagian besar responden yang ikut serta berasal dari daerah Jabodetabek.

Sebanyak 30% di antara mereka mengaku pernah mengungsi saat banjir dan 16% lainnya memilih pindah rumah. Berdasarkan pengalaman mereka, HCC ingin melihat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi musim penghujan di Indonesia yang berpotensi terjadi banjir.

Dari 947 orang yang mengikuti survei ini, hanya 488 orang yang dinilai mempersiapkan diri sebelum terjadi banjir. Sementara 446 orang lainnya mendapat skor kesiapsiagaan bencana banjir yang rendah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terdapat 2 alasan yang mendasari hampir setengah responden dinilai belum siaga menghadapi bencana banjir.

1. Rendahnya respon tanggap darurat

Tanggap darurat di sini bukan hanya sikap yang dilakukan masyarakat saat harus mengevakuasi diri. Melainkan dilihat dari bentuk bangunan di daerah langganan banjir, cara masyarakat mengatasi kerugian akibat banjir, dan mengenali lokasi evakuasi.

ADVERTISEMENT

2. Sistem peringatan kurang memadai

Rendahnya kesiapsiagaan masyarakat saat menghadapi banjir juga diakibatkan dari sistem peringatan bencana yang kurang optimal, tidak pernah melakukan simulasi tanggap darurat, dan lebih memilih menunggu sampai di rumah daripada mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Risiko yang ditimbulkan dari fenomena ini dalam waktu panjang adalah masyarakat akan mengalami kesulitan ketika harus menerima bantuan, kesulitan saat harus menyelematkan diri, dan mengalami kerugian harta benda.

Lalu apa solusinya? HCC menilai perlu adanya penengah untuk masalah ini yang mulai memberikan sosialisasi. Diharapkan dengan begitu dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat yang tinggal di daerah terdampak banjir.

Berikut 3 solusi yang dirumuskan oleh HCC dari hasil survei yang berjalan selama 2 minggu (Desember 2023-Januari 2024).

1. Melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana besar maupun kecil;

2. Mengoptimalkan sistem peringatan bencana banjir;

3. Menyediakan daerah dan sarana evakuasi yang diketahui dan mudah diakses oleh masyarakat.




(zlf/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads