Calon Wakil Presiden (cawapres) Nomor Urut 01 Muhaimin Iskandar menyebutkan sebanyak 16 juta petani gurem di Indonesia hanya memiliki luas lahan setengah hektare (ha). Di sisi lain, Cak Imin menyebut ada pihak yang memiliki lahan hingga 500 ribu hektare.
"Hari ini kita menyaksikan bukti bahwa hasil sensus pertanian BPS menunjukkan bahwa 10 tahun terakhir ini telah terjadi jumlah petani rumah tangga gurem, rumah tangga petani gurem berjumlah hampir 3 juta. Ini artinya 16 juta rumah tangga petani hanya memiliki tanah setengah hektar," tuturnya dalam debat Pilpres keempat di JCC Senayan, Minggu (21/1/2024).
Sebagai informasi, dikutip dari Badan Pusat Statistik (BPS), petani gurem adalah petani mengelola lahan pertanian kurang dari setengah atau 0,5 hektare. Petani tersebut mengusahakan tanaman semusim, tanaman tahunan, atau mengusahakan/memelihara ternak yang bertujuan untuk pemeliharaan ternak tertentu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah petani gurem mengalami peningkatan dalam 10 tahun terakhir. Berdasarkan data dari BPS, pada 2013 jumlah rumah tangga petani gurem di Indonesia sebanyak 14.248.864. Lalu pada 2018 sebanyak 15.809.398. Terbaru pada 2023 terdapat 17.248.181.
Cak Imin melanjutkan, di tengah naiknya jumlah petani gurem yang mengelola lahan minim, justru ada seseorang yang memiliki lahan yang sangat luas.
"Sementara ada seseorang yang memiliki tanah 500 ribu hektare sebagai kekuasaan yang diberikan negara kepadanya," ungkap pria yang akrab disapa Cak Imin.
Soal kepemilikan lahan hingga ratusan ribu hektare ini pun ramai dibahas dalam debat sebelumnya.
Dalam debat Pilpres lalu, capres nomor urut 01 Anies Baswedan sempat menyebut nomor urut 02 Prabowo Subianto memiliki lahan seluas 340 ribu hektare, padahal hampir separuh TNI tak punya rumah.
"Pak Presiden menyampaikan, bapak punya lahan lebih dari 340 ribu hektare sementara TNI kita, prajurit kita lebih dari separuh tidak punya rumah dinas. Itu fakta. Tidak perlu dibicarakan secara tertutup, itu kekurangan yang harus kita perbaiki," kata Anies dalam debat Capres di Istora Senayan, Minggu (7/1/2024).
Dalam kesempatan terpisah, Prabowo mengatakan luas lahan yang dimiliki bukanlah 340 ribu hektare, melainkan hampir 500 ribu hektare. Lahan tersebut memiliki status hak guna usaha (HGU).
"Waktu itu mengajukan lahan ini dan itu. Saya waktu itu, saksinya ada, bisa dicek sendiri. 'Bapak presiden, saya sebelum menjadi menteri saya menguasai lahan hak guna usaha'. Kemarin juga salah-salah ngomong itu, bukan 340 ribu hektare, mendekati 500 ribu hektare," katanya, dikutip dari detikSumut.
Prabowo mengaku lahan tersebut sudah dikembalikan ke negara. Hanya saja tak dijelaskan berapa luasan lahan yang diserahkan Prabowo dari total 500 ribu hektare lahan HGU-nya.
"Dia mau ejek, mau menghasut, dia bikin rakyat benci sama saya. Padahal pak Jokowi ada, saya 2,5 tahun lalu sudah serahkan tanah itu ke negara. Saya sampaikan ke bapak presiden. 'Bapak presiden, kalau lahan ini dibutuhkan untuk lumbung pangan bangsa Indonesia pake, pake lahan HGU saya, saya siap!," katanya tegas.
(abr/zlf)