Pengembang menatap optimistis bisnis properti pada tahun 2024 ini. Hal ini tidak terlepas dari kebutuhan hunian yang sangat tinggi dan didukung dengan pembangunan infrastruktur besar-besaran hingga mendorong terus berkembangnya banyak area maupun kawasan-kawasan baru.
Pengembang Citra Swarna Gorup misalnya, menargetkan kinerja bisnis penjualan produknya hingga Rp 1,7 triliun, jauh lebih besar dari capaian tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp 900 miliar. Target tersebut optimistis bisa dicapai melalui perluasan pengembangan proyek berjalan dan penambahan proyek baru.
"Optimisme kami menatap bisnis pada tahun ini tidak terlepas dari capaian tahun lalu yang bisa meningkat hingga 39 persen dari target Rp 600 miliaran bisa tercapai Rp 900 miliaran. Makanya tahun ini kami lebih bersemangat dengan menargetkan pendapatan sebesar Rp 1,7 triliun," ujar CEO Citra Swarna Group, Victor Yap kepada detikcom belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mencapai target yang cukup besar itu telah disiapkan berbagai strategi maupun rencana bisnis sepanjang tahun 2024 ini. Diantaranya dengan menganggarkan capex atau modal kerja yang lebih besar untuk menambah tiga proyek baru maupun akuisis proyek-proyek yang dianggap potensial.
Ekspansi terbesar masih akan dilakukan di wilayah kota-kota besar seperti Jabodetabek, Medan, Palembang, hingga Balikpapan yang merupakan kawasan-kawasan dengan demand produk hunian besar. Ekspansi ini juga untuk mempertegas arah perusahaan menjadi perusahaan developer berskala nasional.
"Pada tahun ini kami menganggarkan capex yang jauh lebih besar dibandingkan tahun lalu. Strategi utama kami masih mengembangkan produk perumahan based on kebutuhan pasar yaitu untuk segmen pengguna (end user) karena suplai rumah untuk segmen ini masih sangat kurang di Indonesia," imbuhnya.
Baca juga: Sektor Properti ini Diramal Moncer pada 2024 |
Segmen end user menjadi sasaran utama karena hampir di seluruh proyek Citra Swarna Group tidak ada konsumen dari kalangan investor. Seluruh hunian yang dibeli akan langsung dihuni dengan pola pembelian mayoritas menggunakan skema pembiayaan perbankan (KPR). Situasi ini membuat tahun politik tidak akan berpengaruh pada kinerja bisnis karena melayani pasar yang membutuhkan hunian.
Direktur Sales & Marketing Citra Swarna Group Felicia Simon menambahkan, selama ini sumber pendapatan terbesar perusahaan masih dari proyek landed residential baik dari proyek eksisting maupun proyek baru. Seluruh proyek Citra Swara juga dikembangkan dengan produk yang baik namun affordable untuk memperkuat kepercayaan pasar.
"Kami optimistis kinerja bisnis kami tidak akan terlalu terpengaruh dengan situasi tahun politik karena yang kami tawarkan merupakan hunian untuk kebutuhan pokok. Bila ada perluasan proyek eksisting maupun menggarap proyek baru fokusnya tetap pada end user sehingga pasarnya akan selalu ada. Tinggal bagaimana kita berkolaborasi, menjalin komunikasi dengan perbankan supaya dukungan pembiayaan lancar," pungkasnya.
(dna/dna)