Awal tahun menjadi mementum yang baik untuk ekspansi bisnis seperti yang dilakukan perusahaan pengembang.
Jababeka Residence misalnya, mengumumkan kedatangan dua mega investor asal Jepang yaitu Mitsui Fudosan Asia (MFA) dan Keihan Group yang akan berinevestasi masing-masing Rp 800 miliar dan Rp 400 miliar.
Kepercayaan investor asing ini tidak terlepas dari perkembangan Jababeka Residence sebagai kota mandiri di area industri yang didukung dengan infrastruktur, fasilitas, daya beli tinggi, hingga ke depan masih akan terus berkembang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Investasi yang masuk ini akan digunakan untuk pengembangan tiga klaster yang juga menjadi titik awal transformasi kawasannya.
"Masuknya MFA dan Keihan Group di Jababeka merupakan dorongan yang sangat positif yang bukan hanya mengangkat citra kawasan tapi juga membuka banyak peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi di Cikarang dan sekitarnya maupun pengembangan infrastruktur yang lebih jauh lagi," ujar Sutedja Darmono, Presiden Direktur Jababeka Residence.
MFA merupakan anak perusahaan dari Mitsui Fudosan Co., Ltd yang sangat optimistis masuk ke pasar properti di Indonesia sejak tahun 2012 lalu melalui kerja sama dengan beberapa perusahaan pengembang lokal.
Perkembangan infrastruktur koridor timur khususnya di Jababeka telah membuat perusahaan ini tertarik untuk merambah bisnis ke kawasan ini.
Executive Director MFA Pte. Ltd. Hiroyuki Sato mengatakan, Jababeka juga telah memiliki track record pengembangan township seluas 5.600 ha dan itu telah membuat banyak potensi besar yang terus berkembang hingga jangka waktu yang panjang seiring perkembangan populasi maupun urbanisasi yang pesat.
"Melalui investasi sebesar Rp800 miliar, MFA dan Jababeka Residence akan membangun sebanyak 808 unit properti yang terbagi dalam 622 unit rumah tapak (landed house) dan 186 unit ruko. Untuk tahap awal proyek ini akan dikembangkan di atas lahan seluas 85.500 m2," katanya.
Sementara itu Keihan Group baru pertama kali berinvestasi di Indonesia dan langsung memilih Jababeka untuk mengembangkan sebuah klaster yang berlokasi di tengah lapangan golf Jababeka Golf & Country Club.
Menurut Hideki Kobayashi, Chief Keihan Real Estate, perusahaannya sangat selektif dalam memilih mitra kerja dan keputusan untuk bekerja sama dengan Jababeka karena adanya kesamaan visi.
"Jababeka saat ini telah menjadi kota yang hidup dan lengkap dengan berbagai fasilitas mulai pendidikan, kesehatan, pusat perbelanjaan, gaya hidup, dan sebagainya. itu juga ditunjang dengan moda transportasi masa depan seperti commuterline, shuttle bus, dan rencana moda masa depan MRT yang membuat kawasan ini sangat ideal untuk tempat tinggal," bebernya.
Sementara itu Managing Director Jababeka Residence Maarcus Lee menjelaskan, kendati bangunan industri terlihat mendominasi, saat ini area hunian di Jababeka sudah ada lebih dari 1.000 unit yang terbangun. Pihak pengembang terus berkomitmen untuk membangun kawasan kota terpadu yang nyaman, aman, untuk hunian, bisnis, dan lifestyle.
"Hingga saat ini sudah ribuan huniaan yang berhasil kami serah terimakan dalam kondisi yang sangat baik dengan okupansi yang mendekati 100 persen. Kawasan yang kami kembangkan sangat jarang yang kosong baik rumah tapak maupun apartemen dan itu yang membuat kawasan komersial kami juga selalu ramai," pungkasnya.
Sebagai informasi, Jababeka Residence berhasil meraih target penjualan 100 persen pada tahun 2023 lalu. Capaian ini memperlihatkan kepercayaan yang tinggi dari konsumen dan hal itu juga menjadi pendorong bagi kalangan investor yang masuk ke Jababeka.
Berkat suntikan dana maupun dukungan dari para investor Jababeka Residence optimistis bisa mencapai target penjualan pada tahun ini.
(dna/dna)