Arsitektur Masjid Omar Ali Saifuddien, Tempat Akad Nikah Pangeran Mateen

Masjid Sultan Omar Ali Saifuddien/Brunei Tourism — Foto: Via Brunei Tourism

Jakarta -

Pernikahan anggota keluarga Kerajaan Brunei Darussalam, Pangeran Abdul Mateen dengan Anisha Rosnah binti Adam atau dikenal dengan Anisha Isa-Kabelic telah resmi dilakukan. Akad nikah dilakukan pada Kamis (11/1) di Masjid Sultan Omar Ali Saifuddien (SOAS), Bandar Sri Begawan, Brunei Darussalam.

Masjid yang menjadi tempat akad nikah Pangeran Mateen dan Anisha ini cukup menyita perhatian. Pasalnya, masjid ini memiliki arsitektur yang indah dan bagian kubahnya dilapisi emas!

Masjid ini berada di pusat ibu kota Brunei Darussalam dan menjadi ikon nasional negara tersebut. Masjid ini dinamakan Sultan Omar Ali Saifuddien seperti sultan ke-28 Brunei Darussalam, Sultan Omar Ali Saifuddien, ayah dari sultan saat ini, Sultan Hassanal Bolkiah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari Visit South East Asia, Jumat (12/1), masjid ini dibangun selama 4 tahun dan selesai pada 1958. Desain bangunan Masjid SOAS ini banyak terinspirasi dari arsitektur Mughal di India.

Masjid Sultan Omar Ali Saifuddien/Brunei Tourism Foto: Via Brunei Tourism

Hanya material berkualitas tinggi yang digunakan pada masjid ini, seperti granite dari Shanghai, marmer dari Italia, lampu gantung kristal dari Inggris, karpet kualitas tinggi dari Arab Saudi, dan kubah yang dilapisi emas.

Desainnya sendiri menggabungkan sentuhan lokal, seperti pilar yang menyerupai tali yang mengingatkan pada 'kalat' (tali tebal) dan replika mahligai (tongkang kerajaan) Brunei abad ke-16 di kolam yang berada di luar masjid.

Dilansir dari VN Express, masjid SOAS dikelilingi oleh banyak laguna buatan. Tak heran, untuk mencapainya perlu melewati sebuah jembatan. Jembatan ini sering dipadati wisata lokal maupun mancanegara untuk menikmati pemandangan laguna atau melakukan selfie yang berlatar masjid.

Masjid Sultan Omar Ali Saifuddien/Brunei Tourism Foto: Via Brunei Tourism

Dalam pembangunan masjid yang berada di lahan seluas 2 hektare ini digunakan 1.500 ton beton dan 700 ton baja. Karena memiliki bangunan yang luas, masjid ini bisa menampung hingga 3.000 jemaah.