Di tengah sorotan global atas investasi luar negeri, Chen Tianqiao, miliarder yang diakui sebagai perintis industri game online asal China, telah mencapai prestasi luar biasa dengan menjadi pemilik tanah Amerika Serikat terbesar kedua dari luar negeri.
Dengan kepemilikannya atas hampir 80 ribu hektar lahan hutan di Oregon, Chen kini terdaftar sebagai pemilik properti ke-82 terbesar di Amerika, menurut Land Report.
Chen Tianqiao, pada usia 50 tahun, memperoleh lahan besar di Oregon dari Fidelity National Financial Ventures seharga US$ 85 juta atau setara dengan Rp 1,3 triliun pada tahun 2015.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir New York Post, Kamis (11/1/2024), meskipun transaksi ini hampir satu dekade yang lalu, namanya baru-baru ini muncul dalam daftar Top 100 Pemilik Tanah Amerika. Saat ini, Chen hanya kalah oleh keluarga Irving dari Kanada dalam daftar kepemilikan tanah asing.
Chen, yang mendirikan perusahaan game online Shanda Interactive pada tahun 1999, meraih keberhasilan besar dalam lima tahun pertama pendiriannya. Shanda Interactive menjadi salah satu perusahaan internet terbesar di China dengan game-game populer seperti "The Word of Legend," "Dungeons & Dragons Online," dan "Final Fantasy XIV."
Pada tahun 2012, Chen mengambil keputusan untuk menjadikan perusahaannya swasta dan memindahkan Shanda Investment Group dari China ke Singapura.
Selain menjadi pemilik tanah terbesar kedua dari luar negeri, Chen juga menunjukkan kecerdasannya dalam berinvestasi. Properti pedesaan, khususnya tanah hutan di Amerika, menjadi aset yang diminati oleh investor ultra-kaya seperti Chen.
Bloomberg melaporkan bahwa nilai rata-rata tanah pertanian di AS melonjak 8.1% pada tahun 2023, dan tanah pertanian Amerika telah meningkat lebih dari sepertiga nilainya sejak tahun 2020, menurut data dari Departemen Pertanian AS.
Diversifikasi Investasi dan Filantropi
Tidak hanya terbatas pada kepemilikan tanah, investasi Chen juga melibatkan ekuitas publik dan swasta serta modal ventura, sesuai dengan strategi diversifikasi portofolionya seperti yang tercantum di situs web Shanda. Pada tahun 2018, Chen dan istrinya, Chrissy Luo, membeli Vanderbilt Mansion di Manhattan seharga US$ 39 juta atau Rp 606 miliar. Pada tahun 2021, mereka terlibat dalam pembelian sejarah Seeley Mudd Estate di pinggiran kota Los Angeles senilai US$ 25 juta atau Rp 389 miliar.
Selain itu, pasangan ini menunjukkan komitmen filantropis dengan memberikan sumbangan pendiri awal sebesar US$ 115 juta atau Rp 1,8 miliar untuk Tianqiao and Chrissy Chen Institute for Neuroscience di California Institute of Technology pada tahun 2016. Institusi ini bertujuan untuk mendalami pemahaman tentang struktur otak dan bagaimana otak berfungsi pada tingkat dasar.
Chen Tianqiao terus menorehkan namanya dalam sejarah sebagai pelopor industri game online dan miliarder dengan pandangan investasi yang cemerlang. Dengan kepemilikan tanahnya yang luar biasa di Amerika Serikat, dia tidak hanya menunjukkan kesuksesannya dalam dunia bisnis, tetapi juga kemampuannya untuk memahami dan mengikuti tren investasi yang sedang berkembang.
(zlf/zlf)