Perusahaan properti yang dikendalikan taipan pulp dan kertas asal RI Sukanto Tanonot, Pacific Eagle Real Estate dilaporkan baru saja membeli sebuah hotel super mewah di Shanghai dari pengembang China, Dalian Wanda Group.
Tak dijelaskan secara rinci berapa nilai transaksi yang dibayarkan dalam perjanjian jual beli hotel mewah tersebut.
Namun, situs real estate Mingtiandi yang dikutip detikcom, Kamis (4/1/2024), melaporkan, Pacific Eagle bisa membayar sebanyak RMB 1,7 miliar atau setara US$ 240 juta atau Rp 3,72 triliun (kurs Rp 15.500/US$) untuk membeli hotel yang memiliki nama Wanda Reign on the Bund itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana fakta-faktnya?
Sosok Sukanto Tanoto
Sukanto Tanoto (Foto: Dok. Forbes)
|
Kemudian berdasarkan situs resmi RGE dijelaskan Sukanto Tanoto memulai bisnisnya pada tahun 1967 sebagai pemasok suku cadang untuk industri minyak dam konstruksi. Setelahnya pada 1973 mendirikan RGE yang saat itu baru bergerak bidang bisnis kayu lapis.
Berkat usaha dan kerja kerasnya, RGE kemudian mengembangkan lini usahanya ke berbagai bidang seperti pulp dan kertas (APRIL dan Asia Symbol), minyak kelapa sawit (Asian Agri dan Apical), serat viscose (Sateri dan Asia Pacific Rayon), selulosa khusus (Bracell), serta pengembangan sumber daya energi (Pacific Oil & Gas).
Bukan hanya di skala nasional, perusahaan itu diketahui sudah memperluas jangkauan hingga skala global dengan kantor yang tersebar di Jakarta, Singapura, Hong Kong, Beijing, dan Nanjing.
Dengan berbagai bisnis dan kekayaan yang dimilikinya, tentu semua itu sudah lebih dari cukup bagi Sukanto untuk menjaga kompor di dapur rumahnya tetap mengepul. Namun dirinya ternyata tak lupa dengan orang-orang di sekitarnya.
Hotel Bintang 7 di Shanghai China yang Dibeli Sukanto Tanoto
Foto: (Istimewa/Mingtiandi)
|
Masih mengutip sumber yang sama, Hotel yang dibuka pada bulan Juni 2016 silam itu memiliki 193 kamar dengan total luas lantai 36.000 meter persegi. Kamar standar yang tersedia memiliki luas mulai dari 45 meter persegi dan kamar dengn kelas suite seluas 288 meter persegi.
Dianggap sebagai hotel "bintang tujuh" pertama di Shanghai, properti ini telah populer karena dekorasinya yang mewah dan kemewahan yang luar biasa termasuk pelayan pribadi, layanan mobil Rolls Royce, dan ruang KTV di lokasi.
Terletak di seberang Marina Shiliupu di sepanjang Jalan Zhongshan, properti ini menawarkan pemandangan Bund, cakrawala Lujiazui, dan Taman Yu.
Bersaing dengan Hilton's Waldorf Astoria dan Marriott's St. Regis dan Ritz Carlton, hotel andalan ini adalah hotel ketiga yang berada di bawah merek hostel ultra-mewah Wanda's Reign setelah Wuhan dan Chengdu.
Menurut media lokal, hotel tersebut akan tetap mempertahankan merek Wanda setelah transaksi dan akan terus dikelola oleh divisi hotel perusahaan. Setelah penjualan tersebut, Wanda akan memiliki enam hotel dalam portofolionya.
Dibeli Kala China Krisis Properti
Foto: via The Shanghai Hotels
|
Sorotan utamanya diberikan lantaran transaksi pembelian Wanda Reign on the Bund dari Wanda Group itu dilakukan di tengah krisis properti yang tengah melanda China.
Benar saja, dalam catatan Mingtiandi yang dikutip detikcom, Kamis (4/1/2024), penjualan hotel ini merupakan langkah terbaru Wanda Group untuk menambah modal mereka yang tengah bergulat dengan kemerosotan properti yang semakin parah di China.
Krisis properti yang tengah melanda China memberikan tekanan pendanaan yang semakin besar pada pengembang dan perusahaan sejenisnya sehingga memicu gelombang gagal bayar di mana-mana. Bulan lalu, miliarder Wanda Wang Jianlin menyerahkan kendali atas bisnis pengembangan mal miliknya, dan perusahaan ekuitas swasta PAG yang berbasis di Hong Kong.
Sebagai konsekuensinya, kepemilikan investor lain di Zhuhai Wanda Commercial Management Group meningkat menjadi 60 persen. Sementara, Wang yang punya peran penting menjadikan Wanda sebagai pengembang mal terbesar di China itu malah mengalami penurunan kepemilikan saham menjadi 40 persen dari sebelumnya sebesar 78 persen.
Wanda bahkan telah memulai serangkaian penjualan aset untuk menopang keuangannya, dengan menjual empat mal yang meliputi Wanda Plaza di Shanghai, Guangzhou, Taicang, dan Huzhou bulan lalu kepada manajer REIT yang berbasis di Beijing, GSUM Fund Management. Pelepasan tersebut menyusul penjualan mal perusahaan di Shanghai, Xining, dan Jiangmen ke perusahaan asuransi daratan Dajia Insurance Group pada awal tahun 2023.