Ketika membangun atau renovasi rumah pasti memerlukan tukang. Tukang ada yang dibayar per hari atau tukang harian, ada juga yang dibayar sekaligus per proyek atau tukang borongan. Biaya keduanya tentu berbeda.
Terkadang, orang-orang memilih tukang harian karena proyek yang dikerjakan skala kecil atau butuh ketelitian. Menggunakan tukang harian ketika membangun atau renovasi rumah bisa saja lebih hemat jika dilakukan pengawasan setiap harinya, sehingga tidak ada pekerjaan yang tertunda atau terlewat.
Lantas, kira-kira berapa ya upah yang harus diberikan kepada tukang harian?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Profesional Kontraktor dari PT Gaharu Kontruksindo Utama, Panggah Nuzhulrizky, harga tukang berbeda-beda setiap daerahnya. Misalnya, untuk di sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) upah tukang harian sekitar Rp 150.000-200.000.
"Tergantung di daerah juga, tapi kalau di daerah Jabodetabek itu masih ada Rp 150-200 ribu itu ada, tergantung dari kualitas, kecepatan, dan ketelitian tukang," tuturnya kepada detikProperti, ditulis Jumat (15/12/2023).
Beda lagi dengan harga kenek. Kenek di sini maksudnya adalah pekerja yang membantu tukang. Panggah menyebutkan, upah kenek bangunan per hari bervariasi, untuk di Jabodetabek sekitar Rp 100.000-130.000.
Sementara itu, untuk upah mandor atau kepala tukang sedikit lebih tinggi dari harga tukang dan kenek. Upah mandor sekitar Rp 200.000-250.000 per hari.
"Kalau mandor bisa Rp 200.000-250.000 karena dia kan tipenya hanya pengawas aja, jadi dia yang akan mimpin," ungkapnya.
"(Upah tukang, kenek, mandor) Nggak beda jauh sih sebenarnya, selisihnya hanya Rp 50.000-60.000. Cuma ya kalau dikalikan quantity-nya (biaya yang dikeluarkan) juga agak banyak, apalagi kalau hariannya jadi lebih banyak," pungkasnya.
(abr/zlf)